love it

love it

Jumat, 03 Juni 2011

Cari Tahu,,,

Ehemm


Tinggal menghitung hari kita akan menghadapi UAS
Bagaimana nich persiapan teman-teman sekalian?? Pasti udah matang ya,,hehehehe

Begitu juga dengan mata kuliah Psikologi Pendidikan, sebentar lagi akan kita tinggalkan.
Akankah kita tetap menggunakan Blog ini sebagai media pembelajaran kita??

Akankah blog ini tetap kita pakai sebagai sarana penyebaran informasi atau pun sekedar tempat menyalurkan hoby??
Atau akankah kita takkan peduli lagi dan bahkan tidak memakainya lagi atau merasa tidak perlu??


Mungkin bagi sebagian orang yang telah familiar dengan Blog akan tetap menggunkannya, tapi bagi teman-teman yang selama ini hanya menggunakan Blog sebagai sarana mata kuliah Psikologi Pendidikan, akankah seperti pertanyaaan di atas??

Kampus Ku

Ini Namanya





I ni Lantai 3
Bersih kan,,,




Ini Lantai 2
Nyaman Kan,,


Coba Lihat!
Indah kan,,



:Lantai 2
Yang di Lihat Dari Tangga Lantai 3
hehehe




gimana???

Rabu, 18 Mei 2011

Peran Software dalam Proses Pengerjaan Tugas Mahasiswa


Nama Kelompok:
Martina Lydia Lieda (10-023)
Artha W. Rumahorbo (10-035)
Mona Sriukur (10-047)

Topik : Peran Teknologi sebagai Media Belajar pada Mahasiswa
Judul  : Peran Software dalam Proses Pengerjaan Tugas Perkuliahan Mahasiswa

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin modern dan perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini dapat kita lihat telah menjamur dimana-mana. Internet, telepon genggam, laptop, dan gadget-gadget yang tidak terhitung banyaknya. Tidak dapat kita pungkiri, kita tidak bisa lepas dari kemajuan teknologi ini, karena kemajuan teknologi ini sudah merambah dan mempengaruhi hampir di semua bidang kehidupan. Kita justru harus mampu menyesuaikan diri dengan teknologi yang ada.
Begitu juga halnya dengan bidang pendidikan. Para pelaku bidang pendidikan, baik yang dididik maupun yang mendidik harus mampu memaksimalkan teknologi-teknologi yang ada dan menggunakannya sebagai media pembelajaran. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran adalah software. Software, tentu tidak asing lagi di telinga, karena sadar atau tidak kita pasti sudah sangat sering menggunakannya. Setiap kali kita menggunakan komputer atau laptop, kita pasti juga akan menggunakan software. Para pelaku bidang pendidikan yang memanfaatkan teknologi, dalam hal ini mahasiswa khususnya, pasti juga tidak terlepas dari software. Apalagi ketika mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk memilih topik dan judul ini untuk diamati dan diteliti lebih lanjut, untuk melihat bagaimana sebenarnya peran software bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan.

B. Landasan Teori
Perkembangan ilmu pengetahuan selalu diiringi oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih. Sejalan dengan hal  tersebut, teknologi mulai diterapkan dalam pendidikan. Hal ini diterapkan karena adanya pandangan yang meyakini  bahwa science dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup manusia. Dan kini tak jarang ditemukan di berbagai belahan dunia terdapat sistem pendidikan yang berbasis TIK.
Penggunaan TIK dalam pedidikan berkembang melalui 3 tahap,yakni:
1.    Penggunaaan Audio Visual  Aid (AVA)
2.    Penggunaan materi-materi berprogram
3.    Penggunaan komputer dalam pendidikan
Dalam penggunaan komputer inilah diperlukan software. Software (perangkat lunak) adalah program yang berjalan dalam komputer, yang di eksekusi oleh CPU untuk mengerjakan tugasnya. Software atau perangkat lunak memiliki fungsi tertentu juga, dan biasanya untuk mengaktifkan perangkat keras. Bisa juga dikatakan perangkat lunak bekerja di dalam perangkat keras.
Software melibatkan beberapa hal, di antaranya adalah sistem operasi, program, dan data. Software ini mengatur sedemikian rupa sehingga logika yang ada dapat dimengerti oleh mesin komputer. Contoh software adalah Microsoft Office, Photoshop, Macromedia Flas Mx, Winamp, dan lain sebagainya.
Penggunaan software juga berperan penting dalam pendidikan andragogi, dimana para peserta didik diajarkan memiliki sikap kemandirian dalam mencari dan mengolah data. Dalam proses mencari dan mengolah data inilah software mendapat peranan penting bagi peserta didik.

C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam mini proyek ini:
1. Alat tulis
2. Catatan/notes
3. Telepon genggam, sebagai perekam suara
4. Laptop

Identifikasi Objek Penelitian

A. Jumlah dan Identitas Narasumber
Individu yang menjadi sumber data penelitian kami berjumlah 8 orang, berusia antara 18-20 tahun, dan berasal dari beberapa perguruan tinggi di kota Medan.
  1. Dian Solin, 20 tahun, Jenis kelamin perempuan, Stambuk 2008, Fakultas/Jurusan Teknik/Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan
  2. Gabe Srisutarti, 20 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Stambuk 2008, Fakultas/Jurusan Teknik/Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara
  3. Resdina Silalahi, 20 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Stambuk 2009, Fakultas/Jurusan Mipa/Fisika, Universitas Sumatera Utara
  4. Ambarita, 20 tahun, Jenis kelamin Laki-laki. Stambuk 2010, Fakultas/Jurusan Teknik/Teknik Elektro, Politeknik Negeri Medan
  5. Theodora Ginting, 23 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Stambuk 2007, Fakultas/Jurusan Administrasi Negara, Universitas Nomensen
  6. Rio, 20 tahun, Jenis kelamin Laki-laki, Stambuk 2008, Fakultas/Jurusan Ekonomi/Manajemen, Universitas Negeri Medan
  7. Yurina B. Saragih, 18 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Stambuk 2010, Fakultas/Jurusan Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
  8. Luci O. Sitorus, 18 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Stambuk 2010, Fakultas/Jurusan Farmasi, Universitas Sumatera Utara
B. Tempat Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat wawancara kami adalah:
•    Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 18
•    Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 26
•    Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 23-24
•    Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 21
•    Jln Dr. Mansur Gg. M.Yusuf No. 9
•    Jln Dr. Mansur Gg. Kenari No. 5A

C. Proses Analisa Data & Pembuatan Kesimpulan
Metode pengambilan data yang kami gunakan berupa wawancara langsung dengan objek penelitian, dengan 12 pertanyaan yang dikembangkan.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Waktu                              Kegiatan
Selasa, 19 April 2011    Menentukan topik dan judul
Selasa, 26 April 2011    Mengerjakan perencanaan
Kamis, 28 April 2011    Menulis daftar pertanyaan wawancara
Selasa, 3 Mei 2011       Wawancara Dian Solin, Resdina Silalahi, Gabe Srisutarti
Rabu, 4 Mei 2011         Wawancara Ambarita, Theodora Ginting, Rio
Kamis, 5 Mei 2011       Wawancara Yurina B. Saragih, Luci O. Sitorus
Selasa, 10 Mei 2011     Diskusi kelompok
Sabtu, 14 Mei 2011      Mengerjakan poster

Kalkulasi Biaya

Perkiraan biaya yang kami keluarkan adalah sebagai berikut:
•    Snack Rp 15.000,-

Pelaksanaan

Pada hari Kamis, 28 April, kami mulai menyusun daftar pertanyaan wawancara sebagai berikut:
  • Apa yang kamu ketahui tentang software ?
  • Software apa saja yang ada dalam PC mu?
  • Pernahkah kamu menggunakan software dalam mengerjakan tugas? Apakah setiap mata kuliah mewajibkan penggunaan software dalam mengerjakan tugas?
  • Software apa saja yang biasa kamu gunakan untuk mengerjakan tugas dan software apa saja yang ada dalam PC tapi fungsinya bukan untuk mengerjakan tugas?
  • Dalam 1 minggu berapa kali menggunakan software untuk mengerjakan tugas?
  • Software terbagi 2, ada yang dipakai secara online, dan ada yang tidak harus menggunakan jaringan internet. Yang menggunakan jaringan internet apa saja?
  • Adakah dosen yang secara spesifik mengharuskan penggunaan software tertentu dalam mengerjakan tugas? Apa itu?
  • Apakah dosen itu mengajarkan cara penggunaan software itu atau kamu belajar sendiri?
  • Pernahkah kamu dengan sengaja mendownload suatu software untuk mengerjakan tugas (inisiatif sendiri)? Software apa?
  • Adakah software yang menurutmu penting tapi tidak ada dalam laptopmu? Dan apa tindakanmu untuk mendapatkan software itu?
  • Andaikan laptop atau komputermu rusak atau mati lampu, dan kamu tidak bisa menggunakan laptop atau komputermu, seberapa terganggukah kamu?
  • Dalam skala 1-10 seberapa penting software menurutmu dalam mengerjakan tugas? jelaskan mengapa!
Pada hari Selasa, 3 Mei, kami melakukan wawancara di Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 18 kepada Dian Solin, Resdina Silalahi, dan Gabe Srisutarti. Lalu pada Rabu, 4 Mei 2011, kami melakukan wawancara di Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 26, 23-24, dan 21 kepada Theodora Ginting, Rio, dan Ambarita. Kemudian pada hari Kamis, 5 Mei 2011, kami melakukan wawancara di Jln Dr. Mansur Gg. M.Yusuf No. 9 dan Jln Dr. Mansur Gg. Kenari No. 5A kepada Yurina B. Saragih dan Luci O. Sitorus.
Setelah melakukan wawancara, pada hari Selasa, 10 Mei 2011 kami melakukan diskusi kelompok dan mengerjakan poster pada hari Sabtu, 14 Mei 2011.

Pelaporan

Dari wawancara yang kami lakukan, jawaban-jawaban yang kami terima secara umum adalah:
  • Software adalah perangkat lunak di komputer yang digunakan untuk mengerjakan tugas.
  • Software yang ada dalam PC: Microsoft, Mozilla, Winamp, game, dll.
  • Pernah, tapi tidak setiap mata kuliah mewajibkan penggunaan software.
  • Software yang bukan untk mengerjakan tugas: Photoshop, Winamp, Power DVD, Media Player, game, dll. Software yang untuk mengerjakan tugas: Microsoft Office (umum), Autocad (Teknik), SPSS.
  • Penggunaan software dalam mengerjakan tugas sekitar 3 kali seminggu sampai setiap hari.
  • Yang menggunakan jaringan internet adalah Mozilla dan Internet Explorer.
  • Ada dosen yang tidak menganjurkan secara spesifik penggunaan software tertentu tapi ada juga dosen yang menganjurkan software tertentu. Contoh: SPSS.
  • Jarang ada dosen yang mau mengajari, biasanya harus belajar sendiri, kalaupun diajari biasanya hanya sekedarnya saja.
  • Ada yang pernah sengaja mendownload software tapi ada juga yang tidak pernah.
  • Software yang penting tapi tidak ada dalam laptop conohnya: Epanet, SPSS. Kalau tidak ada di laptop biasanya download dari internet atau minta dari senior di kampus.
  • Kalau laptop rusak atau sedang mati listrik biasanya membuat sangat terganggu sehingga harus menunggu sampai listrik hidup atau pergi ke warnet.
  • Dari skala 1-10, pentingnya software antara nilai 8-10, karena software sangat penting dan membantu dalam mengerjakan tugas.
Dari jawaban-jawaban ini, kesimpulan yang kami dapat:
  • Software yang banyak digunakan mahasiswa untuk mengerjakan tugas: Microsoft, Autocad, SPSS, Mozilla Firefox
  • Mahasiswa biasanya menggunakan software untuk mengerjakan tugas 3-7 kali seminggu.
  • Ada fakultas atau mata kuliah tertentu  yang menggunakan  software tertentu yang lebih sering digunakan dalam proses belajar. Contoh: Fakultas Teknik menggunakan Autocad, MIPA menggunakan program matematika, mata kuliah statistika menggunakan SPSS, dll.
  • Dari skala 1-10, kebanyakan mahasiswa memberikan nilai antgara 8-10 kepada software karena beranggapan software sangat penting dan membantu dalam pengerjaan tugas. 
 Poster



Evaluasi

Secara umum, pelaksanaan tugas mini proyek ini berjalan cukup baik. Namun kami mendapatkan beberapa kendala, seperti misalnya susah mendapatkan narasumber, ada narasumber yang tidak menjawab dengan jelas atau jujur, ataupun kendala menentukan waktu diskusi. Namun semuanya cukup bisa diatasi dan proses pembuatan tugas mini proyek ini berjalan dengan baik.

Testimoni

Mona:  Dalam mengerjakan tugas mini proyek ini banyak pengalaman baru yang kudapatkan terutama saat melakukan wawancara. Tugas ini susah-susah gampang.
Artha: Menurut saya, tugas mini proyek ini cukup membingungkan. Mungkin karena baru pertama kali membuat penelitian ilmiah. Namun ini cukup membantu saya untuk terbiasa membuat karya ilmiah.
Martina: Tugas mini proyek ini merupakan sebuah pengalaman baru bagi saya, dan cukup membingungkan karena harus membuat poster juga.

Daftar Pustaka:
Munir., (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta
Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Senin, 16 Mei 2011

Inilah Bahaya Radiasi Jaringan Wi-Fi

foto berita artikel Benarkah jaringan nirkabel Wireless-Fidelity (Wi-Fi) dapat mengancam kesehatan manusia?
Menurut temuan Panorama (program stasiun televisi Inggris, BBC), tingkat radiasi yang dipancarkan perlengkapan Wi-Fi pada satu sekolah di Norwich, yang memiliki lebih dari seribu murid, lebih tinggi ketimbang tingkat radiasi yang dipancarkan dari menara transmisi operator telepon seluler umumnya. Pengukuran Panorama menunjukkan kekuatan sinyal Wi-Fi di dalam ruang kelas itu tiga kali lebih kuat daripada intensitas radiasi dari menara ponsel.

Efek radiasi bagi kesehatan, menurut Professor Olle Johansson dari Karolinska Institute in Swedia, yang diwawancarai Panorama, "Jika melihat literatur, Anda bisa temukan sejumlah efek radiasi, seperti kerusakan kromosom, berdampak pada kapasitas konsentrasi dan menurunnya memori jangka pendek, serta meningkatnya kejadian berbagai tipe kanker."

Ilmuwan lain, Dr Gerd Oberfeld dari Salzburg, mengatakan ini saatnya Wi-Fi dicabut dari sekolah-sekolah. "Alasannya, jika Anda melihat data, akan tampak gambaran yang jelas, seperti puzzle dan semua cocok, dari pecahnya DNA pada tingkat penelitian binatang hingga kejadian epidemiologis, misalnya peningkatan gejala dan tingkat penyakit kanker." tambahnya.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Wageningen University yang menemukan bahwa pepohonan yang tumbuh di kawasan yang memiliki aktivitas Wi-Fi tinggi, khususnya di kawasan pemukiman penduduk, menderita gejala seperti pendarahan, celah di kulit, matinya bagian tertentu dari daun, serta pertumbuhan yang abnormal. Untuk menguji apakah penyebab penyakit misterius tersebut diakibatkan oleh radiasi Wi-Fi, peneliti menggunakan 20 pohon ash atau Fraxinus dan memberikan berbagai tingkat radiasi pada pohon-pohon tersebut selama 3 bulan.
Ternyata, pohon yang terkena sinyal Wi-Fi menunjukkan tanda-tanda penyakit akibat radiasi, termasuk warna seperti timah pada daun-daunnya, yang mengindikasikan bahwa daun tersebut akan segera mati. Namun, sayangnya sayangnya, hingga saat ini, belum ada solusi yang dapat diberikan bagi pepohonan akibat dampak buruk penggunaan WiFi tersebut.



http://www.beritanet.com/Literature/Buzzword/Bahaya-Wi-Fi.html

Senin, 09 Mei 2011

ANDRAGOGI

Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yakni Andra berarti orang dewasa dan agogos berarti memimpin. Perdefinisi andragogi kemudian dirumuskan sebagai "Suatu seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar".

Berbeda dengan pendidikan bagi anak pedagogi,pendidikan bagi orang dewasa lebih terarah dan memeiliki pencapaian tujuan. 
 Banyak hal yang mendorong prang dewasa untuk meraih pendidikan lebih baik dan lebih tinggi lagi. Misalnya saja,pebaikan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi. Tidak bisa di pungkiri bahwa banyak orang mengejar pendidikan yang lebih baik dan lebih tinggi untuk memenuhi kesejahteraan hidup yang lebih baik lagi. Walaupun banyak sekali motive-motive yang membuat orang dewsa kembali bersekolah, teta[i motive tersebut merupakan generator yang membangkitkan semangat orang dewasa untuk belajar kembali. 

Meskipun para peserta didik adalah orang-orang dewasa mereka juga perlu memahami bagaimana mengolah informasi yang mereka terima. terdapat persamaan dan perbedaan antara manusia dengan pengolahan informasi.Persamaannya ialah menggunakan alat indra dan sistem saraf. Perbedaannya adalah gaya yang digunakan dalam memproses informasi yang diterima. Misalnya,ada orang yang menyukai kerincian akan sesuatu,ada yang menyukai penyajian belajar dengan ide-ide pokok,bahkan ada yang menyukai keduanya.

Oleh karena adanya perbedaan gaya seseorang dalam memproses onformasi maka diberikan beberapa saran mengelola dalam bentuk penyajian,misalnya:
  • tersedianya kontrak pelajaran yang akan dipelajari
  • menyarankan para peserta didik untuk membuat kontrk, misalnya tentang perubahan lingkungan
  • menyarankan para peserta didik untuk meletakkan kontrak yang telah dibuat di tempat yang mudah dilihat agar dengan mudah mengingat hal-hal yang akan dikerjakan
  • menentukan tanggal pertanggungjawaban kemajuan yang telah dicapai 
  • menggunakan kepustakaan,menggunkan judul sebagai gambaran isu pokok,dan mengenali siapa pengarang dari tulisan yang kita gunakan
  • selama membaca usakan untuk mengingat pertanyaan yang dijawab
  • bacalah uraian pokok terlebih dahulu sebelum membaca keseluruhan
  • bacalah bahan  yang berhubungan dengan pertanyaannyang akan dijawab
  • analisis buku yang dibaca,bacalah chapter yang menarik,berikan pertanyaan agar para peserta didik menjadi selektif 
Ketikapun banyak saran yang diajukan untuk dilkukan oleh peserta didik,semua adalah tergantung pada pribadi setiap peserta didik. Ketika mereka mau memberi diri untuk belajar dengan sungguh-sungguh maka akan dengan mudah mereka mengikuti pelajaran. Karena terkadang muncul rasa keakuan dalam diri peserta didik sehingga mengkibatkan anggap remeh terhadap pelajaran yang diikutinya. 
Apalagi ketika seseorang belajar kembali dengan motivasi akan popularitas,sangat jarang ditemukan mereka serius mengikuti pelajaran karena terkadang merek hanya ingin mandapatkan gelar yang lebih tinggi ketimbang mereka mendapatkn ilmu dari apa yang meraka pelajari. Tapi bagi sebagian orang pendidikan bagi mereka sangat penting karen bukan hanya sekedar mendapat gelar yang tinggi tapi juga pemanfaatan ilmu yang mereka dapat untuk bisa diaplikasikan dalam duani kerj yang akan mereka tekuni nanti.

9 Prinsip Pendidikan Orang Dewasa

“Pendidikan” mempunyai banyak pengertian, tetapi secara umum diterima sebagai suatu perubahan perilaku. Tulisan dimaksudkan bukan untuk menganalisa teori yang ada dibalik Pendidikan Orang Dewasa, melainkan untuk memahami prinsip-prinsip Pendidikan Orang Dewasa (atau yang biasa disingkat POD) yang dapat diterima. Prinsip-prinsip yang disajikan di sini pada dasarnya sama dengan yang dikembangkan pada beberapa pelatihan yang menggunakan metode instruksional, tetapi satu hal yang membedakan adalah prinsip-prinsip POD lebih dikenal secara luas.
Prinsip-prinsip ini berkaitan dengan training (pelatihan) dan pendidikan, dan biasanya diterapkan pada situasi kelas formal atau untuk sistem on the job training (magang). Tiap bentuk pelatihan sebaiknya memuat sebanyak mungkin 9 prinsip yang tersebut di bawah ini. Supaya kita mudah mengingatnya (9 prinsip tersebut), maka biasanya digunakn sistem jembatan keledai atau istilah asingnya mnemonic, yaitu RAMP 2 FAME.
R = Recency
A = Appropriateness
M = Motivation
P = Primacy
2 = 2 – Way Communication
F = Feedback
A = Active Learning
M = Multi – Sense Learning
E = Excercise
Prinsip-prinsip ini dalam berbagai cara sangat penting, karena memungkinkan Anda (pelatih) untuk menyiapkan satu sessi secara tepat dan memadai, menyajikan sessi secara efektif dan efisien, juga memungkinkan anda melakukan evaluasi untuk sessi tersebut. Mari kita coba lihat ide-ide yang melatarbelakangi istilah RAMP 2 FAME. Penting untuk dicatat bahwa prinsip-prinsip ini tidak disajikan dalam satu urutan. Kedudukannya sama dalam satu kaitan antar hubungan.
R – RECENCY
Hukum dari Recency menunjukkan kepada kita bahwa sesuatu yang dipelajari atau diterima pada saat terakhir adalah yang paling diingat oleh peserta/ partisipan. Ini menunjukkan dua pengetian yang terpisah di dalam pendidikan. Pertama, berkaitan dengan isi (materi) pada akhir sessi dan kedua berkaitan dengan sesuatu yang “segar” dalam ingatan peserta. Pada aplikasi yang pertama, penting bagi pelatih untuk membuat ringkasan (summary) sesering mungkin dan yakin bahwa pesan-pesan kunci/inti selalu ditekankan lagi di akhir sessi. Pada aplikasi kedua, mengindikasikan kepada pelatih untuk membuat rencana kaji ulang (review) per bagian di setiap presentasinya.
Faktor-faktor untuk pertimbangan tentang recency
  • Usahakan agar tiap sessi yang diberikan berjangka waktu yang relatif pendek, tidak lebih dari 20 menit (jika itu memungkinkan).
  • Jika sessi lebih dari 20 menit, harus sering diringkas (direkap). Sessi yang lebih panjangsebaiknya dibagi-bagi ke dalam sessi-sessi yang lebih pendek dengan beberapa jeda sehingga anda dapat membuat ringkasan.
  • Akhir dari tiap sessi merupakan suatu yang penting. Buatlah ringkasan/rekap dari keseluruhan sessi dan beri penekanan pada pesan-pesan atau poin-poin kunci.
Upayakan agar peserta/partisipan tetap “sadar” kemana arah dan perkembangan dari belajar mereka
A : APPROPRIATENES (Kesesuaian)
Hukum dari appropriatenes atau kesesuaian mengatakan kepada kita bahwa secara keseluruhan, baik itu pelatihan, informasi, alat-alat bantu yang dipakai, studi kasus -studi kasus, dan material-material lainnya harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta/partisipan. Peserta akan mudah kehilangan motivasi jika pelatih gagal dalam mengupayakan agar materi relevan dengan kebutuhan mereka. Selain itu, pelatih harus secara terus menerus memberi kesempatan kepada peserta untuk mengetahui bagaimana keterkaitan antara informasi-informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya yang sudah diperolah peserta, sehingga kita dapat menghilangkan kekhawatiran tentang sesuatu yang masih samar atau tidak diketahui.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai appropriatness :
  • Pelatih harus secara jelas mengidentifikasi satu kebutuhan bagi peserta agar mengambil bagian dalam pelatihan. Dengan kebutuhan yang teridentifikasi, pelatih harus yakin bahwa sehala sesuatu yang berhubungan dengan sessi sesuai dengan kebutuhan tersebut.
  • Gunakan deskripsi, contoh-contoh atau ilustrasi-ilustrasi yang akrab (familiar) dengan peserta.
M: MOTIVATION (motivasi)
Hukum dari motivasi mengatakan kepada kita bahwa pastisipan/peserta harus punya keinginan untuk belajar, dia harus siap untuk belajar, dan harus punya alasan untuk belajar. Pelatih menemukan bahwa jika peserta mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar atau rasa keinginan untuk berhasil, dia akan lebih baik dibanding yang lainnya dalam belajar. Pertama-tama karena motivasi dapat menciptakan lingkungan (atmosphere) belajar menjadi menye-nangkan. Jika kita gagal menggunakan hukum kesesuaian (appropriateness) tersebut dan mengabaikan untuk membuat material relevan, kita akan secara pasti akan kehilangan motivasi peserta.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai motivasi:
  • Material harus bermakna dan berharga bagi peserta, tidak hanya bagi pelatih
  • Yang harus termotivasi bukan hanya peserta tetapi juga pelatih itu sendiri. Sebab jika pelatih tidak termotivasi, pelatihan mungkin akan tidak menarik dan bahkan tidak mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Seperti yang disebutkan dalam hukum kesesuaian (appropriateness), pelatih suatu ketika perlu mengidentifikasi satu kebutuhan kenapa peserta datang ke pelatihan. Pelatih biasanya dapat menciptakan motivasi dengan mengatakan bahwa sessi ini dapat memenuhi kebutuhan peserta.
  • Bergeraklah dari sisi tahu ke tidak tahu. Awali sessi dengan hal-hal atau poin-poin yang sudah akrab atau familiar bagi peserta. Secara perlahan-lahan bangun dan hubungkan poin-poin bersama sehingga setiap tahu kemana arah mereka di dalam proses pelatihan.
P : PRIMACY (Menarik Perhatian di awal sessi)
Hukum dari primacy mengatakan kepada kita bahwa hal-hal yang pertama bagi peserta biasanya dipelajari dengan baik, demikian pula dengan kesan pertama atau serangkaian informasi yang diperoleh dari pelatih betul-betul sangat penting. Untuk alasan ini, ada praktek yang bagus yaitu dengan memasukkan seluruh poin-poin kunci pada permulaan sessi. Selama sessi berjalan, poin-poin kunci berkembang dan juga informasi-informasi lain yang berkaitan. Hal yang termasuk dalam hukum primacy adalah fakta bahwa pada saat peserta ditunjukkan bagaimana cara mengerjakan sesuatu, mereka harus ditunjukkan cara yang benar di awalnya. Alasan untuk ini adalah bahwa kadang-kadang sangat sulit untuk “tidak mengajari” peserta pada saat mereka membuat kesalahan di permulaan latihan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai primacy:
  • Sekali lagi, upayakan sessi-sessi diberikan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Sebaiknya sekitar 20 menit seperti yang disarankan dalam hukum recency.
  • Permulaan sessi anda akan sangat penting. Seperti yang anda ketahui bahwa sebagian banyak peserta akan mendengarkan, dan oleh karena itu buatlah semenarik mungkin dan beri muatan informasi-informasi penting ke dalamnya.
  • Usahakan agar peserta selalu “sadar” arah dan perkembangan dari belajarnya.
  • Yakinkan peserta akan memperoleh hal-hal yang tepat pada saat anda pertama kali meminta mereka melakukan sesuatu
2 : 2- WAY COMMUNICATION (Komunikasi 2 arah)
Hukum dari 2-way-communication atau komunikasi 2 arah secara jelas menekankan bahwa proses pelatihan meliputi komunikasi dengan peserta, bukan pada mereka. Berbagai bentuk penyajian sebaiknya menggunakan prinsip komunikasi 2 arah atau timbal balik. Ini tidak harus bermakna bahwa seluruh sessi harus berbentuk diskusi, tetapi yang memungkinkan terjadinya interaksi di antara pelatih/fasilitator dan peserta/partisipan.
Faktor-faktor untuk pertimbangan mengenai 2-way communication:
  • Bahasa tubuh anda juga berkaitan dengan komunikasi 2 arah: anda harus merasa yakin bahwa itu tidak bertentangan dengan apa yang anda katakan.
  • Rencana sessi anda sebaiknya memiliki interaksi dengan siapa itu dirancang, yaitu tak lain adalah peserta.
F: FEEDBACK (Umpan Balik)
Hukum dari feedback atau umpan balik menunjukkan kepada kita, baik fasilitator dan peserta membutuhkan informasi satu sama lain. Fasilitator perlu mengetahui bahwa peserta mengikuti dan tetap menaruh perhatian pada apa yang disampaikan, dan sebaliknya peserta juga membutuhkan umpan balik sesuai dengan penampilan/kinerja mereka.
Penguatan juga membutuhkan umpan balik. Jika kita menghargai peserta (penguatan yang positif) untuk melakukan hal-hal yang tepat, kita mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar agar mereka mengubah perilakunya seperti yang kita kehendaki. Waspada juga bahwa terlalu banyak penguatan negatif mungkin akan menjauhkan kita memperoleh respon yang kita harapakan.
Faktor-faktor untuk pertimbangan mengenai feedback:
  • Peserta harus diuji (dites) secara berkala untuk umpan balik bagi fasilitator
  • Pada saat peserta dites, mereka harus memperoleh umpan balik tentang penampilan mereka sesegera mungkin.
  • Tes bisa juga meliputi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan fasilitator secara berkala mengenai kondisi kelompok
  • Semua umpan balik tidak harus berupa yang positif, seperti yang dipercaya banyak orang. Umpan balik positif hanya setengah dari itu dan hampir tidak bermanfaat tanpa adanya umpan balik negatif
  • Pada saat peserta berbuat atau berkata benar (misal menjawab pertanyaan), sebut atau umumkan itu (di hadapan kelompok/peserta lain jika itu mungkin).
  • Persiapkan penyajian anda sehingga ada penguatan positif yang terbangun di awal sessi.
  • Perhatikan betul-betul peserta yang memberi umpan balik positif (berbuat betul) sama halnya kepada mereka yang memberi umpan balik negatif (melakukan kesalahan).
A : ACTIVE LEARNING (Belajar Aktif)
Hukum dari active learning menunjukkan kepada kita bahwa peserta belajar lebih giat jika mereka secara aktif terlibat dalam proses pelatihan. Ingatkah satu peribahasa yang mengatakan “Belajar Sambil Bekerja” ? Ini penting dalam pelatihan orang dewasa. Jika anda ingin memerintahkan kepada peserta agar menulis laporan, jangan hanya memberitahu mereka bagaimana itu harus dibuat tetapi berikan kesempatan agar mereka melakukannya. Keuntungan lain dari ini adalah orang dewasa umumnya tidak terbiasa duduk seharian penuh di ruangan kelas, oleh karena itu prinsip belajar aktif ini akan membantu mereka supaya tidak jenuh.
Faktor-faktor untuk pertimbangan mengenai active learning:
  • Gunakan latihan-latihan atau praktek selama memberikan instruksi
  • Gunakan banyak pertanyaan selama memberikan instruksi
  • Sebuah kuis cepat dapat digunakan supaya peserta tetap aktif
  • Jika memungkinkan, biarkan peserta melakukan apa yang ada dalam instruksi
Jika peserta dibiarkan duduk dalam jangka waktu lama tanpa berpartisipasi atau diberi pertanyaan-pertanyaan, kemungkinan mereka akan mengantuk /kehilangan perhatian.
M : MULTIPLE -SENSE LEARNING
Hukum dari multi- sense learning mengatakan bahwa belajar akan jauh lebih efektif jika partisipan menggunakan lebih dari satu dari kelima inderanya. Jika anda memberitahu trainee mengenai satu tipe baru sandwich mereka mungkin akan mengingatnya. Jika anda membiarkan mereka menyentuh, mencium dan merasakannya dengan baik, tak ada jalan bagi mereka untuk melupakannya.
Faktor-faktor untuk pertimbangan mengenai multiple-sense learning:
  • Jika anda memberitah/mengatakan sesuatu kepada peserta, cobalah untuk menunjukkannya dengan baik
  • Gunakan sebanyak mungkin indera peserta jika itu perlu sebagai sarana belajar mereka, tetapi jangan sampai lupa sasaran yang ingin dicapai
  • Ketika menggunakan multiple-sense learning, anda harus yakin bahwa tidak sulit bagi kelompok untuk mendengarnyaa, melihat dan menyentuh apapun yang anda inginkan.
Saya dengar dan saya lupa
Saya lihat dan saya ingat
Saya lakukan dan saya paham

(Confusius, 450 SM)
E. EXERCISE (Latihan)
Hukum dari latihan mengindikasikan bahwa sesuatu yang diulang-ulang adalah yang paling diingat. Dengan membuat peserta melakukan latihan atau mengulang informasi yang diberikan, kita dapat meningkatkan kemungkinan mereka semakin mampu mengingat informasi yang sudah diberikan. Yang terbaik adalah jika pelatih menambah latihan atau mengulangi pelajaran dengan mengulang informasi dalam berbagai cara yang berbeda. Mungkin pelatih dapat membicarakan mengenai suatu proses baru, lalu menunjukkan diagram/overhead, menunjukkan produk yang sudah jadi dan akhirnya minta kepada peserta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Latihan juga menyangkut intensitas. Hukum dari latihan juga mengacu pada pengulangan yang berarti atau belajar ulang.
Faktor-faktor untuk pertimbangan dalam exercise:
  • Semakin sering trainee mengulang sesuatu, semakin mereka mengingat informasi yang diberikan
  • Dengan memberikan pertanyaan berulang-ulang kita meningkatkan latihan
  • Peserta harus mengulang latihannya sendiri, tetapi mencatat tidak termasuk di dalamnya
  • Ringkaslah sesering mungkin karena ini bentuk lain dari latihan. Buatlah selalu ringkasan saat menyimpulkan sessi
  • Buat peserta selalu ingat secara berkala apa yang telah sidajikan sedemikian jauh dalam presentasi
  • Sering disebutkan bahwa tanpa beberapa bentuk latihan, peserta akan melupakan 1/4 dari yang mereka pelajari dalam 6 jam, 1/3 dalam 24 jam, dan sekitar 9 % dalam 6 minggu.
Kesimpulan
Prinsip-prinsip dari belajar berkaitan kepada pelatihan dan pendidikan. Prinsip-prinsip tersebut digunakan di seluruh sektor/area, baik dalam ruang kelas atau sistem magang. Prinsip-prinsip ini dapat digunakan kepada anak-anak dan remaja sebaik kepada orang dewasa. Instruksi yang efektif harus menggunakan sebanyak mungkin prinsip-prinsip ini, jika tidak keseluruhan-nya. Pada saat anda merencanakan satu sessi, lihat keseluruhan draft untuk meyakinkan bahwa prinsip-prinsip telah digunakan dan jika tidak, mungkin perlu suatu revisi (perbaikan).
Sumber : Diambil dari Bahan TOT Pemberdayaan Komite Sekolah. 2006

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/02/15/9-prinsip-pendidikan-orang-dewasa/

Jumat, 06 Mei 2011

Paradiso Tersembunyi Tanah Pasundan


Green Canyon berada di Cijulang, Jawa Barat, yang berjarak sekitar 285 km dari Jakarta (31 km dari Pantai Pangandaran).

Tempat ini merupakan sekelompok gua, dengan stalagtit dan stalagmit yang tersembunyi di balik tebing-tebing hijau — mungkin itulah mengapa dinamakan Green Canyon, pelesetan dari Grand Canyon di Amerika Serikat. Orang setempat biasa menyebutnya Cukang Taneuh.

Untuk menuju ke gua, Anda harus menuju dermaga dan membeli tiket. Bila pergi pada saat hari libur (apalagi akhir pekan yang panjang), bisa dipastikan Anda harus menunggu beberapa jam hingga mendapat giliran menaiki perahu menuju gua.



Perahu-perahu wisata yang dioperasikan adalah milik masyarakat setempat, namun diatur oleh pemerintah kabupaten. Satu perahu dapat mengangkut hingga lima penumpang dengan harga sewa Rp 75.000. Bila ingin berenang di gua, Anda dapat menyuruh awak perahu menunggu, tentu dengan biaya tertentu.

Mereka akan meminta Rp 100.000 untuk seharian penuh, namun tentunya Anda tidak akan menghabiskan satu hari di sana. Tawarlah, mungkin Anda bisa mendapatkan Rp 80.000 di musim liburan dan Rp 50.000 ketika sedang sepi pengunjung.

Masing-masing perahu selalu menyediakan pelampung untuk penumpangnya, sehingga bila Anda kurang pandai berenang, jangan terlalu khawatir. Para pelancong biasanya juga memanfaatkan batu-batu gua untuk melompat ke air yang jernih.

Tempat ini masih bebas polusi, pemandangannya pun indah.

Apabila Anda tidak suka berenang, Anda dapat memanfaatkan waktu menikmati pemandangan, juga mengambil gambar. Sebelum pintu masuk gua, terdapat sebuah dermaga kecil yang biasanya digunakan oleh perahu untuk menunggu. Di sana ada beberapa pedagang yang menjual minuman dan makanan kecil.

Salah satu kekurangan dari Green Canyon adalah pemeliharaannya yang masih kurang baik, mungkin karena tempat ini merupakan objek wisata yang relatif baru. Di sini, hanya ada tiga toilet dan sebuah mushola kecil, padahal pada saat liburan pengunjung dapat mencapai hingga ratusan orang.

Namun, penduduk setempat mengambil untung dengan cara menyediakan kamar-kamar kecil dan tempat sholat yang lebih layak, hanya dengan tarif Rp 2.000. Tempat parkir yang ada di seberang dermaga cukup luas, dengan biaya Rp 3.000 untuk sehari penuh.
Di sekeliling area parkir terdapat deretan warung yang menjual nasi dan ikan bakar serta kelapa muda. Mungkin Anda juga ingin menikmati makanan lokal seperti lotek, karedok dan rujak tumbuk. Selain harganya murah, sangat cocok untuk mengisi perut setelah lelah bermain di gua!


Berperahu melewati tebing-tebing di kawasan Green Canyon. Kredit foto: Tempo/Aditya Herlambang Putra.

Menuju Green Canyon


Dengan mobil pribadi, dari Jakarta Anda dapat melalui tol Cipularang menuju Bandung. Keluar tol di Cileunyi, ikutilah jalan Ciawi-Nagreg menuju Tasikmalaya. Sebelum Rajapolah, Tasikmalaya, beloklah ke kanan dan ambil rute Ciamis-Banjar. Dari sana Anda akan melihat tanda-tanda yang menunjukkan arah ke Pangandaran. Waktu tempuh Jakarta-Cijulang 6-7 jam.

Apabila Anda akan menempuh perjalanan dengan kendaraan umum, dari Terminal Kampung Rambutan, PO Budiman menyediakan bus jurusan Pangandaran. Dari Grogol dan Tangerang juga ada beberapa bus yang melayani rute ini. Sesampainya di Pangandaran, Anda harus berganti bus yang menuju Cijulang. Terminal Cijulang berada sekitar 1 km dari Green Canyon.

Selain jalur darat, terdapat pula penerbangan Jakarta-Pangandaran melalui Bandung sehari sekali dari maskapai Susi Air. Anda sebaiknya memesan tiket jauh-jauh hari.

Informasi lainnya


Lebih baik Anda menyiapkan uang tunai yang cukup, karena ATM terdekat berada sekitar 1 km dari Green Canyon — di Bank BRI tepat di seberang kantor kecamatan Cijulang. Penduduk lokal yang saya temui mengatakan, mesin tersebut sering kehabisan uang tunai.

Bila hal itu terjadi, Anda akan terpaksa menempuh sekitar 4 km untuk mendapatkan mesin ATM berikutnya. Tentu Anda tidak ingin ini terjadi bukan?

Para pengunjung juga dapat melakukan body rafting di sekitar Gua Kelelawar. Aktivitas ini dikelola oleh para awak perahu bekerjasama dengan karang taruna desa setempat. Katakan pada awak perahu  bahwa anda ingin melakukan body rafting dan mereka akan mengantar anda ke tempatnya. Waktu yang dibutuhkan sekitar 3-4 jam dan tentu saja dengan biaya tambahan

Tidak ada akomodasi di sekitar Green Canyon. Hotel paling dekat adalah di Panireman Riverside bibir sungai menuju ke Pantai Batu Karas, sekitar 15 menit dari Green Canyon. Hotel-hotel lain berada di sekitar Pantai Batu Karas, tempat wisata yang akan dibahas pada tulisan selanjutnya.
http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/99-paradiso-tersembunyi-tanah-pasundan?cid=today

Kamis, 05 Mei 2011

Rabu,3 mei 

Kelas ganjil diberikan dosen sebuah game. Awalnya terasa aneh anak kuliah diberi game anak prasekolah.Tapi game ini sangat menyenangkan bagiku.Ketika aku berusaha menikmari setiap alunan lagu yang di padu dengan garakan kaki,sungguh hal yang sangat menyenangkan,bahkan aku merasa ada kenyaman ketika dengan sungguh-sungguh memainkannya.
Kenapa sih diberikan game buat kami?
Ada dua hal yang terlintas dibenakku. Yang pertama,aku merasa bahwa hal ini membuat kami relax dikarenakan suasana yang sempat menegang diantara kami dan dosen. Game ini di tujukan agar kami tidak merasakan hal-hal yang membuat kami justru semakin menjauh dari dosen kami,atau bahkan merasakan ketidaknyamanan diantara kami.
Yang kedua,aku merasa bahwa game ini ada kaitannya dengan topik pelajaran kami hari itu.Dimana kami belajar tentang Pedagogi atau pendidikan bagi anak anak atau suatu treat untuk mengajar anak-anak. Dosen kami mungkin ingin mengajari kami bagaimana cara mendidik anak-anak,salah satunya dengan memberikan game.
Cara dosen kami memberikan pengajaran sangat menyengkan bagiku.Mudah dan efisien. Aku suka metode belajarnya.

Senin, 25 April 2011

Apa itu psikologi pendidikan?
Menurut para ahli:

Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan

Barlow (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah ...... a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more effectively in teaching learning process.
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.

Tardif (Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.

Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in the education of human being.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
sumber:
http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/05/pengertian-psikologi-pendidikan.html
Psikologi Pendidikan merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang tingkah laku dan psoses mental dalam ruang lingkup pendidikan.

Apa itu psikologi sekolah?

Psikologi sekolah adalah cabang psikologi pendidikan yang berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik disekolah dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. 

 Perbedaan psikologi pendidikan dengan psikologi sekolah yakni,psikologi pendidikan merupakan cabang dari ilmu psikologi sedangkan psikologi sekolah merupakan terapan dari psikologi pendidikan.

Peranan Psikolog pendidikan: 
  • Mengembangkan dan mendukung program manajemen terapi dan perilaku; 
  • Merancang dan mengembangkan kursus untuk orang tua, guru dan lain-lain yang terlibat dalam pendidikan anak-anak dan remaja pada topik seperti intimidasi,maupun proyek bagi kaum muda.
  • Membuat rekomendasi formal tentang tindakan yang akan diambil, termasuk pernyataan formal; 
  • Menasihati, negosiasi, membujuk dan mendukung guru, orang tua dan profesional pendidikan lainnya 
  • Menghadiri pertemuan kasus yang melibatkan tim multi disiplin tentang cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosional, perilaku dan pembelajaran anak-anak dan kaum muda dalam perawatan mereka;
  • Penghubung dengan profesional lain dan memfasilitasi pertemuan, diskusi dan kursus;
  • Mengembangkan dan mengkaji kebijakan;
  • Melakukan penelitian aktif;
  • Merumuskan intervensi yang berfokus pada penerapan pengetahuan, keterampilan dan keahlian untuk mendukung inisiatif daerah dan nasional;
  • Mengembangkan dan menerapkan intervensi yang efektif untuk mempromosikan kesejahteraan psikologis, sosial, perkembangan emosi dan perilaku dan untuk meningkatkan standar pendidikan
 Peranan Psikolog Sekolah 

Melakukan tes,melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa. Memberikan observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya  serta mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.

Rabu, 13 April 2011



10 Model Terapi Anak Autis

Akhir2 ini bermunculan berbagai cara / obat/ suplemen yang ditawarkan dengan iming2 bisa menyembuhkan autisme. Kadang2 secara gencar dipromosikan oleh si penjual, ada pula cara2 mengiklankan diri di televisi/radio/tulisan2.
Para orang tua harus hati-hati dan jangan sembarangan membiarkan anaknya sebagai kelinci percobaan. Sayangnya masih banyak yang terkecoh , dan setelah mengeluarkan banyak uang menjadi kecewa oleh karena hasil yang diharapkan tidak tercapai.
Dibawah ini ada 10 jenis terapi yang benar2 diakui oleh para professional dan memang bagus untuk autisme. Namun, jangan lupa bahwa Gangguan Spectrum Autisme adalah suatu gangguan proses perkembangan, sehingga terapi jenis apapun yang dilakukan akan memerlukan waktu yang lama. Kecuali itu, terapi harus dilakukan secara terpadu dan setiap anak membutuhkan jenis terapi yang berbeda.
1) Applied Behavioral Analysis (ABA)
ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai , telah dilakukan penelitian dan didisain khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini bias diukur kemajuannya . Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia.
2) Terapi Wicara
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang.
Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang , namun mereka tidak mampu untuk memakai bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa akan sangat menolong.
3) Terapi Okupasi
Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot2 halusnya dengan benar.
4) Terapi Fisik
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang2 tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot2nya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
5) Terapi Sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang komunikasi dan interaksi .
Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terqapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara2nya.
6) Terapi Bermain
Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autistik membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik tertentu.
7) Terapi Perilaku.
Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya,
8) Terapi Perkembangan
Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap sebagai terapi perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan Intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih spesifik.
9) Terapi Visual
Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar, misalnya dengan metode …………. Dan PECS ( Picture Exchange Communication System). Beberapa video games bisa juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi.
10) Terapi Biomedik
Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam DAN! (Defeat Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik. Mereka sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan. Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis).
Sumber : http://www.prsekolah.co.cc/2009/02/10-model-terapi-anak-autis.html

Selasa, 05 April 2011

Tugas Kelompok 2 (Fenomena Pendidikan dan Pembahasan dengan Teori Psi. Pendidikan, Pendidikan Keluarga, dan Bimbingan Sekolah)

martina lydia (10-023)
artha w rumahorbo (10-047)
mona sriukur s (10-047)

Fenomena 1: Sekolah Gagal Didik Pelajar


Yaitu mengenai banyaknya masalah tawuran dan pergaulan bebas di kalangan pelajar. Sementara guru BP tidak berfungsi. 


Pembahasan:

Hampir di setiap sekolah terutama di tingkat SLTP maupun SMU/SMK terdapat guru BP, apakah memang guru yang ditunjuk sebagai guru bimbingan dan penyuluhan lulusan program studi Bimbingan dan Penyuluhan atau guru bidang ilmu lainnya yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk menjadi guru bimbingan dan penyuluhan. Terlepas dari itu, yang jelas guru Bimbingan dan Penyuluhan adalah guru yang memiliki tugas yang sama dengan guru bidang studi lainnya, yakni bagaimana upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. 

Ada 5 fungsi dari bimbingan sekolah:
  1. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
  2. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambatperkembangan dirinya.
  3.  Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
  4. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

Jika 5 fungsi ini dapat dijalankan dengan baik tentu tidak akan ada masalah seperti dalam kasus di atas (tawuran, pergaulan bebas). Namun yang menjadi masalah adalah apakah guru BP di sekolah itu dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Apakah guru BP dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan namanya, bimbingan dan penuluhan, atau hanya sekedar sebagai algojo sekolah.

Menurut kami, harusnya disini peran guru BP dapat membuat siswa menjadi lebih terbuka dengan guru-guru. Sehingga ketika siswa memiliki masalah, entah itu pribadi terhadap teman-teman ataupun masalah dengan pelajaran di sekolah mereka bisa mensharingkan dengan guru BP dan guru BP bisa memotivasi si anak untuk menyelesaikan masalahnya. Dengan demikian emosi yang berlebihan dari siswa dapat dinetralisir sehingga mengurangi tawuran antar siswa dan mencegah adanya tindakan-tindakan yang salah, seperti pergaulan bebas. Di tambah lagi peran guru BP juga bisa memberi penyuluhan tak hanya terhadap anak tapi juga bisa terhadap orang tua dan guru-guru yang lain. Sehingga ketika si anak memiliki masalah orang tua juga bisa menindaklanjuti sebab adanya penyuluhan dan keterbukaan antar guru dan orang tua.

Sumber Pembahasan dan Teori:

Fenomena 2: Lagi, Potret Buram Pendidikan Indonesia

Mengenai pendidikan di Indonesia, yang terkadang hanya berpihak pada orang-orang yang mampu. 

Sumber: 

Pembahasan:

Menurut kami, dalam hal ini orang tua tidak bisa disalahkan. Orang tua tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak seorang pun menginginkan ketidakmampuan. Sebenarnya, pendidikan mahal itu hal yang wajar asal pelayanan dan fasilitas sekolah sesuai dengan sejauh mana kata ‘mahal’ itu. Karena tidak selamanya orang pintar berasal dari kalangan mampu. Jadi yang perlu membuka mata itu adalah pemerintah. Sebaiknya pemerintah memperbaiki kebijakan yang ada. Memang ada sekolah gratis pemerintah, namun kualitasnya masih kurang sehingga orang tua yang kurang mampu pun merasa kurang percaya dengan kualitas pendidikannya. Selain itu terkadang sekolah gratis itu tidak benar-benar gratis, masih ada pembayaran ini itu. Pemerintah sudah membuat kebijakan APBN sebesar 20% untuk pendidikan, oleh karena itu dana yang ada hendaknya betul-betul disalurkan untuk kepentingan pendidikan.

Selain itu, orang tua dan anak-anak yang kurang mampu harusnya juga jangan langsung putus asa kalau putus sekolah, anak masih bisa mencari kegiatan lain yang juga mengembangkan kemampuan belajarnya yang pernah ia dapat di SLTP, dalam lingkungan sehari-hari. Karena tiap orang dapat menjadi guru, tiap tempat dapat menjadi sekolah, dan tiap waktu dapat dipakai belajar. Intinya, kita dapat belajar dari siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Tidak hanya sebatas pertemuan belajar-mengajar murid-guru di kelas.

Fenomena 3: Pendidikan dalam Keluarga
 
Mengenai pendidikan dalam keluarga, terutama peran ayah dan ibu. 


Pembahasan:

Pendidikan di keluarga sangat penting. Keluargalah yang pertama kali mengajarkan kita berbagai hal. Keluarga banyak memberi asupan pengajaran yang benar sebagai bekal kita untuk hidup di dunia luar lungkungan keluarga kita. Di keluarga kita dididik bagaimana sopan terhadap orang lain, hormat, bagaimana beretika. Keluarga mampu memotivasi kita dalam belajar, keluarga tempat pengaduan kita. Bagaimana kita mampu bertahan di dunia luar itu disebabkan karena adanya keluarga yang selalu memotivasi kita, mendidik kita untuk bisa mandiri.

Memang tidak semua keluarga mengajarkan bagaimana kita bisa bertahan hidup di dunia luar, kadang ada kelurga yang membirakan anaknya belajar dari lingkungan di luar kelurga. Namun, bagaimanapun pendidikan yang didapat si anak nantinya di luar lingkungan keluarga, entahkah di sekolah, rumah ibadah, teman-teman, pendidikan yang pertama kali kita dapat itu berasal dari keluarga, lebih spesifiknya orang tua.

Peran orang tua dalam mendidik anak di keluarga itu sangat penting. Seperti yang kita ketahui, ada 2 hal yang mempengaruhi kepribadian seorang anak, yaitu faktor nature dan nurture. Faktor nature dalam hal ini tak lain dan tak bukan adalah genetik yang diwariskan oleh ayah dan ibu. Jadi orang tua harusnya lebih tahu bagaimana seharusnya seorang anak yang darah daging nya sendiri, yang mewariskan sebagian sifat nya. Kemudian faktor nurture, dalam hal ini faktor nurture adalah lingkungan si anak dibesarkan. Salah satunya pastinya adalah lingkungan keluarga dan sekitar. Orang tua harusnya sudah tahu bagaimana kondisi rumah mereka dan bagaimana si anak menanggapi situasinya itu. Jadi orangtua juga harus mendidik anak dengan kemampuan mereka.

Di lingkungan keluarga juga komunikasi antara anak dan orangtua itu sangat penting. Selain itu, antar anggota keluarga harus saling melengkapi. Contohnya, peran ibu yang baik bisa mengatasi kekurangan ayah yang jarang di rumah. Bukan berarti peran ayah bisa berkurang, namun ayah harus tetap berperan dalam mendidik anak.

Senin, 21 Maret 2011

apa itu integensi?
ada yang bilang kecerdasaa,ada ynag bilang IQ,dll 
Jadi apa itu intelegensi?intelegensi merupakan keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradapatasi pada,dan belajar dari,pengalaman hidup sehari-hari(santrock).
Apakah setiap individu memiliki intelegensi yang sama?setiap individu memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda.Hal ini dapat kita ketahui dengan mengikuti test-test intelegensi yang ada. Misalnya,TIKI,Test Binet,WAISC,PMCFIT,dll.
Dengan mengikuti test-test tersebut kita bisa mengetahui apa yang menjadi unggulandalam diri kita,apa yang jadi kekurangan dalm diri kita,apakah kita termasuk orang yang jenius,sedang atau dibawah rata-rata?
Silahkan mencoba
:)



Jumat, 11 Maret 2011

Without Title
Tria nama panggilannya,gadis mungil,lucu,supel,dan imut,anak tunggal dari pasangan suami-istri yang berkecukupan. Tria dibesarkan denga penuh kasih sayang(bukan berarti Tria anak yang manja)tapi itu dulu ketika orang tuanya masih hidup. Kini ia hanya mendapat kasih saynag dan perhatian dari sahabat dan gurunya di sekolah.
Tria punya banyak teman tapi yang paling dekat hanya beberapa saja. Ada Lita,Rani,Vino,Rio,dan Andew. Mereka berteman sejak kelas satu sma hingga mereka kelas tiga. Tria dan sahabatnya sangat kompak bahkan orang tua sahabatnya sudah mengenal Tria dengan baik. Persahabatan yang mereka jalin bukan persahabatan yang biasa-biasa aja yang sekedar nonton bareng,nongkrong bareng,d-l-l. Tapi lebih dari itu,mereka sering belajar bareng,memenangkan pertandingan kelompok belajar yang dibentuk dalam satu tim,dan mereka adalah siswa yang berprestasi di sekolah.
***

Senin pagi Tria bangun lebih awal karna hari ini adalah jadwal piket Tria buat ngebersihin kelas. Ketika Tria bangun ia mendapati banyak darah di bantalnya,

"mimisan lagi,keluhnya"

Tria ga pernah cerita ke siapapun lo dia sering mimisan,ia hanya merasa kalau ini hanya efek dari aktivitas yang banyak ia kerjakan terutama di sekolah. Bahkan untuk menutupi jejak ia mencuci sendiri sarung bantalnya. Tria ga mau kalo bibinya kawatir dengannya.
Walaupun ga pernah cerita ke siapapun,Tria tetap punya sahabat tempat dia curhat,Lina,dialah satu-satunya teman yang sering dicurhatin ma Tria. Bahkan orang yang disukai Tria pun ia ceritakan ke Lita.

*** 

Tria sangat mengagumi "dia".."dia" yang Tria sukai,Rio. Tria ga berani menunjukkan kalo dia suka ma Roi. Tria takut kalo Rio ga suka ma dia,Tria juga takut karena Rio itu sahabatnya,ia takut persabatan mereka hancur gara-gara Tria suka ma Rio. Tria lebih memilih untuk memendam rasa yang ada di hatinya,walaupun sebenarnya Tria menangis akan itu.
Rio sering kerumah Tria,minta diajari pelajaran yang ga dipahaminya atau pelajaran yang ketinggalan karena Rio ga masuk sekolah. Dengan sabar Tria mengajari Rio,berharap Tria bisa mnedapat perhatian lebih dari Rio. Tapi nyatanya sikap Rio biasa aja terhadap Tria. Tria harus lebih tabah lagi. Toh cinta ga bisa dipaksain kn,,??!
***

Hari ini Tria bolos sekolah,ia ga enak badan mungkin karna ia terlalu capek. Tria berpesan agar Lita datang ke rumahnya dan menemaninya ke dokter. Selasai kelas bubar,Lita langsung meluncur ke rumah Tria.Lita mendapati Tria sangat pucat dan mimisan lagi.Lita buru-buru membawa Tria ke dokter.Di perjalanan Tria pingsan,dengan kecepatan tinggi Lita melaju dijalan yang sepi.Lita kawatir kalo terjadi sesuatu terhadap Tria.
Lama Lita menunggu,,.
Kemudia dokter pun datang dan menyarankan agar Tria Dirawat di rumah sakit karna kondisi Tria yang sangat lemah ditambah lagi Tria harus diperiksa lebih lanjut.
Lita melihat Tria terbaring tak berdaya di ranjangnya,Lita menangis ingin rasanya Lita memberi kabar buat sahabatnya yang lain tapi,ia ingat akan pesan Tria untuk tidak memberitahuakan apapun kepada yang lain.Seminggu berlalu tiada kabar dari Tria,sahabatnya heran dan bertanya-tanya. Lita hanya bilang kalo Tri lagi liburan karena akhir-akhir ini ia sangat sibuk denga aktivitasnya sebagai ketua Osis di sekolah.Mereka mengangguk tapi tetap saja seprti ada sesuatu yang disembunyikan. 
Hari ke-10 Tria sadar dari koma,dokter berpesan kepada Lita agar jangan mengungkit tentang penyakit yang ditanggung Tria.Lita ingin sekali menangis melihat pernyataan yang di informasikan dokter bahwa Tri ga akan berumur panjang.Sama seperti yang dialami oleh mama Tria,ia meninggal karena penyakit yang sama,pecahnya pembuluh darah pada bagian organ pernafasan sehingga menggangu saraf pada otak.Hal ini dirahasiakan oleh dokter dan pihak keluarga Tria.Tria ga boleh tau akan ini.

Tria ingin kesekolah,tapi Lita tidak mengizinkannya.

"besok aja yah,aku pasti jempu.
sekarang Tria istirahat dulu yah besok fit masuk sekolah,okey!"

Tria hanya menganguk membenarkan pernyataan Lita,ia pun istirahat ditemani Lita sejenak sampai Tria pulas,Lita pun pulang.
Hari ini Tria sekolah tapi Lita sengaja lama datang agar Tri tidak mengikuti pelajaran di kelas,walaupun Tria ngambek-ngambek karena Lita ga kunjung menjemputnya.Ketika tiba di sekolah kelas sudah bubar hanya tinggal beberapa siswa dan sahabatnya.Mereka sangat senang bisa ketemu Tria lagi.Lita uda cerita semua tentang penyakit Tria kedapa yang lain,sehingga mereka ngerti kondisi Tria dan berusaha menghiburnya.Hari ini mereka berencana ngajak Tria ke tempat yang disukainya,pantai.Vino melaju di aspal yang basah oleh hujan bersama Tria dan yang lain.Tria berada disamping Vino.Mereka berusaha membuat Tria tertawa dengan lelucon-lelucon yang konyol.Sesaat Tria lupa akan kondisinya yang lemah.Tria sangat senang,tertawa lepas.Tiba-yiba darah keluar dari hidungnya,Tria mimisan lagi.Semua jadi panik dan ingin membatalkan perjalanan dan balik menuju rumah tapi Tria menolak,ia tetap ingin ke pantai.

"santai saja,uda biasa kok,,(sambil tersenyum)
aku capek,aku tidur dulu ya,ntar lo uda sampe bangaunkan aku,key!

Lita,Rani,Vino,Rio,dan Andrew membiarkan Tria tidur karena mereka yakin Tria akan semakin fit kalo Tria istirahat sejenak,,mereka membiarkan Tria tidur dan tak bangun lagi,,.padahal Tria belum sempat ngeliat pantai,tempat yang ia senangi.
Tria uda pergi dan takkan ada lagi Tria yang lucu,supel,imut,,takkan ada lagi.Semua menangis dan semua kecewa.Saat itu Lita cerita kalo orang yang Tria sukai adalah Rio.Mereka terkejut dan marah ke Lita,

"napa ga dari dulu cerita,,,,,"semua protes.

Rio lari dan mendekap tubuh Tria menangis,sebenarnya Rio juga suka kepada Tria.Tapi itu sia-sia,,Tria takkan bisa merasakannya.