OTAK MANUSIA
“otak
manusia adalah system alamiah yang paling kompleks yang pernah di kenal di ala
mini; kompleksitasnya menyamai dan mungkin melebihi kompleksitas struktur
ekonomi dan sosial yang paling rumit sekalipun. Otak adalah bidang ilmu baru.”
(Goldberg, 2001)
Otak manusia mempunyai berat 2% dari berat badan
orang dewasa (3 pon), menerima 20 % curah jantung dan memerlukan 20% pemakaian
oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya. Otak merupakan
jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan
terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa. Jaringan otak sangat
rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah, aliran darah berhenti 10
detik saja sudah dapat menghilangkan kesadaran manusia.
Ketika lahir seorang bayi telah mempunyai 100 miliar
sel otak yang aktif dan 900 miliar sel otak pendukung, setiap neuron mempunyai
cabang hinggá 10.000 cabang dendrit yang dapat membangun sejumlah satu
kuadrilion koneksi. komunikasi. Perkembangan otak pada minggu-minggu pertama
lahir diproduksi 250.000 neuroblast (sel
saraf yang Belum matang), kecerdasan mulai berkembang dengan terjadinya koneksi
antar sel otak, tempat sel saraf bertemu disebut synapse, makin banyak
percabangan yang muncul, makin berkembanglah kecerdasan anak tersebut, dan
kecerdasan ini harus dilatih dan di stimulasi, tampa stimulasi yang baik,
potensi ini akan tersia-siakan.
Otak manusia mengatur dan
mengkordinir, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh, homeostasis seperti tekanan
darah, detak jantung, suhu tubuh, keseimbangan cairan, keseimbangan hormonal,
mengatur emosi, ingatan, aktivitas motorik dan lain-lain. Otak terbentuk dari
dua jenis sel: yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan
melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa
listrik yang di kenal sebagai potensial aksi.
Otak manusia mengalami periode
perkembangan yang panjang sampai awal usia 20-an. Pertumbuhan otak adalah
pemanjangan dan pencabangan axon neuronal ( yang menambah dendrite dan
synapse).
Otak
dan Belajar
Belajar merupakan proses berpikir
dan menggunakan otak seluruhnya. Banyak riset yang dilakukan untuk mengetahui
bagaimana hubungan otak dengan belajar. Misalnya, Neurosains kognitif, merupakan disiplin ilmu
yang masih baru yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas
neiural di otak dengan perilaku kognitif. Neuroimaging, merupakan metode yang
dapat memonitor aktivitas otak selama tugas kognitif atau behavioral.
Aktifitas belajar akan selalu
berkaitan dengan aktifitas otak. Saat kita melihat (visual), mendengar
(auditory) informasi-informasi, semua akan diproses dalam kerja otak, sampai
ketika kita ingin memunculkan kembali hal-hal yang kita dapatkan dari
lingkungan, otak akan tetap berperan serta.
Sumber:
Gredler,
Margaret.E. 2011. Learning and Instruction : Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Kencana.
dr. Liza . Otak Manusia, Neurotransmiter , dan
Stress. Dinkes kab. Cirebon.