love it

love it

Rabu, 25 September 2013

OTAK MANUSIA




OTAK MANUSIA



“otak manusia adalah system alamiah yang paling kompleks yang pernah di kenal di ala mini; kompleksitasnya menyamai dan mungkin melebihi kompleksitas struktur ekonomi dan sosial yang paling rumit sekalipun. Otak adalah bidang ilmu baru.” (Goldberg, 2001)

Otak manusia mempunyai berat 2% dari berat badan orang dewasa (3 pon), menerima 20 % curah jantung dan memerlukan 20% pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya. Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa. Jaringan otak sangat rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah, aliran darah berhenti 10 detik saja sudah dapat menghilangkan kesadaran manusia.
Ketika lahir seorang bayi telah mempunyai 100 miliar sel otak yang aktif dan 900 miliar sel otak pendukung, setiap neuron mempunyai cabang hinggá 10.000 cabang dendrit yang dapat membangun sejumlah satu kuadrilion koneksi. komunikasi. Perkembangan otak pada minggu-minggu pertama lahir diproduksi 250.000 neuroblast  (sel saraf yang Belum matang), kecerdasan mulai berkembang dengan terjadinya koneksi antar sel otak, tempat sel saraf bertemu disebut synapse, makin banyak percabangan yang muncul, makin berkembanglah kecerdasan anak tersebut, dan kecerdasan ini harus dilatih dan di stimulasi, tampa stimulasi yang baik, potensi ini akan tersia-siakan.
            Otak manusia mengatur dan mengkordinir, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh, homeostasis seperti tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, keseimbangan cairan, keseimbangan hormonal, mengatur emosi, ingatan, aktivitas motorik dan lain-lain. Otak terbentuk dari dua jenis sel: yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi.
            Otak manusia mengalami periode perkembangan yang panjang sampai awal usia 20-an. Pertumbuhan otak adalah pemanjangan dan pencabangan axon neuronal ( yang menambah dendrite dan synapse).

Otak dan Belajar
  
            Belajar merupakan proses berpikir dan menggunakan otak seluruhnya. Banyak riset yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan otak dengan belajar. Misalnya,  Neurosains kognitif, merupakan disiplin ilmu yang masih baru yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas neiural di otak dengan perilaku kognitif. Neuroimaging, merupakan metode yang dapat memonitor aktivitas otak selama tugas kognitif atau behavioral.
            Aktifitas belajar akan selalu berkaitan dengan aktifitas otak. Saat kita melihat (visual), mendengar (auditory) informasi-informasi, semua akan diproses dalam kerja otak, sampai ketika kita ingin memunculkan kembali hal-hal yang kita dapatkan dari lingkungan, otak akan tetap berperan serta.

Sumber:
Gredler, Margaret.E. 2011. Learning and Instruction : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana.
dr. Liza . Otak Manusia, Neurotransmiter , dan Stress. Dinkes kab. Cirebon.




Minggu, 22 September 2013


 
HASIL DISKUSI ONLINE DAN TESTIMONI KULIAH ONLINE
 
 
kelompok 1
 
PSIKOLOGI GESTALT
 

   Fokus awal dari riset Gestalt adalah pengalaman persepsi. Ada beberapa asumsi dasar dari perspektif Gestalt, yang pertama bahwa Gestalt berbeda dengan Behavioris karena teorotisi Gestalt berpendapat bahwa yang harus dipelajari adalah perilaku "molar" bukan "melecular". Psikologi Gestalt berfokus pada persepsi dalam belajar. Individu merespon secara keseluruhan stimulus yang ada bukan sekedar stimulus spesifik, dan individu membangun persepsi bukan sekedar menerima respon secara pasif.
     Asumsi kedua dan ketiga menyatakan bahwa individu memahami aspek dari lingkungan sebagai organisasi stimuli dan merespon berdasarkan persepsi. Bahwa organisasi atau susunan dari stimulus-stimulus yang berasal dari lingkungan adalah sebuah proses, dan proses tersebutlah yang mempengaruhi persepsi individu.

Setelah melakukan diskusi online bersama dengan teman-teman kelompok, ada beberapa kesimpulan yang didapatkan mengenai bagaimana teori Psikologi Gestalt bisa menjelaskan tentang proses belajar, terutama ketika sedang melakukan kuliah online maupun diskusi online. 
  • Psikologi Gestalt mengenai bagaimana individu melakukan proses belajar, dimana persepsi dan pengalaman persepsi yang kita peroleh dari lingkungan (stimulus-stimulus yang datang) akan memberikan pengaruh ketika ketika merespon dan memberi tindakan terhadap stimulus tersebut.
  • Psikologi gestalt berpendapat bahwa seseorang merespons stimulus yang terorganisasi dan persepsi perorangan adalah faktor penting untuk "memecahkan masalah".
  • Psikologi Gestalt juga menjelaskan mengenai belajar 'secara keseluruhan'. Secara keseluruhan maksudnya semua yang individu alami dalam kehidupannya. Misalnya dalam keseharian individu ketika merespon stimulus-stimulus yang ada. 
  • Teori Gestalt berkonstribusi terhadap 'pemecahan masalah'. Masalah itu bisa menjadi salah satu stimulus. Bagaimana individu memecahkan masalah (merespon stimulus) itu tergantung terhadap persepsi yang dia terima dari masalah (stimulus) itu. Nah, respon nya itu lah sebagai pemecahan masalah (menentukan solusi apa yang terbaik dari berbagai solusi yang ada). Disini bisa dilihat kalau teori psikologi Gestalt dapat bermanfaat untuk banyak aspek kehidupan dalam individu.
  • Bila dikaitkan dengan kuliah online : Individu yang mendapat stimulus (yaitu adanya kuliah online) maka individu merespon stimulus dengan menyiapkan waktu dan peralatan untuk online. Stimulus-stimulus yang muncul cukup banyak, Bu Dina yang mengawali stimulus dengan mengajak kita kuliah online, kemudian muncul stimulus-stimulus lainnya di dalam proses kuliah online, mulai dari proses jaringannya, bahan yang didiskusikan, respon dari teman-teman, dan juga stimulus dari diri kita untuk menanggapi dalam setiap bahan yang didiskusikan. Nah, melalui jawaban-jawaban kita dari diskusi itu, bisa kita lihat bahwa tanggapan dan jawaban-jawaban dari teman-teman kita berbeda-beda, sehingga itu juga bisa menunjukkan kalau setiap individu memiliki persepsi dan respon yang berbeda terhadap stimulus yang ada. 
 
TESTIMONI

Menurut saya kuliah online merupakan salah satu metode belajar yang menarik. Kita bisa melakukannya dimana saja dan mudah. Ketika kuliah online pertama kali, kira-kira 5 semester yang lalu, bingung merupakan respon pertamaku. Masak ia sih kuliah online, gimana ngajarnya? gimana penilaiannya? gimana interaksinya? dan lain sebagainya. Tapi, setelah dilakukan ternyata sangat menarik.
Kuliah online yang baru diadakan beberapa hari yang lalu juga menarik, apalagi teman-teman yang ikut sangat aktif dalam merespon pertanyaan dari dosen. Ditambah lagi kuliah online kali ini langsung diberikan feedback oleh dosen terhadap jawaban atas pertanyaan yang dibrikan.
Yang paling menyenangkan adalah kuliah online mampu membuat teman-teman, termasuk saya, mau berpartisipasi untuk menjawab pertanyaan dosen, bahkan memberikan respon lebih, yang terkadang kalau dalam setting ruangan kelas, susah untuk memberikan respon terhadap pertanyaan dosen (hemat kata).

Kamis, 12 September 2013



Review kuliah psikologi belajar, 11 september 2013



“MODEL KOGNITIF DAN TEORI MOTIVATIONAL AKADEMIK”

*      Alasan memilih model kognitif dan teori motivational akademik:
1. adanya motivasi dan ekspektasi yang diberikan kepada learner untuk mampu meregulasi diri sehingga bisa mencapai kesuksesan.
2. model pembelajaran yang disesuaikan dengan konteks sosial.

*      3 point penting model kognitif dan teori motivational akademik, yaitu:
1. ekspektasi
Adanya harapan dan nilai baik dari dalam maupun dari luar diri indivisu yang mampu membangun motivasi berprestasi.
2. orientasi tujuan
Adanya alasan dan tujuan individu dalam melakukan tugas.
3. atribusi
Adanya kemampuan dan usaha individu untuk mencapai kesuksesan.

Tiga perspektif model ekspektasi nilai, model orientasi tujuan, teori atribusi yang memfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi ketrlibatan siswa yang terkait dengan prestasi. Dari ketiga model ini, dikatakan bahwa motivasi berkembang dari interaksi kompleks lingkungan dengan faktor internal, individu adalah pengelola informasi yang aktif dan kayakinan yang terkait dengan prestasi yaitu informasi eksplisit.
Model ekspektasi nilai berpendapat bahwa ekspektasi kesusksesan siswa adalah detreminan utama dari pilihan tugas atau pelajaran, kegigihan, tingkat usaha, keterlibatan kognitif, dan kinerja katual.
Sebaliknya, pada model orientasi tujuan membahas alasan siswa untuk terlibat dalam tuda akademik karna alasan itu mempengaruhi strategi kognitif siswa, pilihan tugas, dan persepsi kompetensi.
Perspektif yang ketiga adalah teori atribusi, berpendapat bahwa pencarian pemahaman adalah motivator utama dari tindakan, atribusi adalah sumber informasi yang kompleks, dan perilaku masa depan sebagian ditentukan oleh atribusi untuk kesuksesan dan kegagalan.

*      Hubungan table 1.7 dengan tiga poin penting dari model kognitif dan motivational akdemik
Pengetahuan merupakan produk dari proses belajar, belajar merupakan proses kognisi atau interaksi sosial yang membangun pengetahuan dan makna, sedangkan lokus belajar merupakan tempat belajar yang tidak terbatas hanya di dalam pikiran individu itu sendiri tapi dibagikan pada sesama individu.
Dengan pengetahuan yang kita dapatkan dari proses belajar, kita memiliki harapan dan motivasi untuk berprestasi dengan memanfaatkan dan mengembangkan pengetahuan itu. Proses belajar memiliki tujuan, yaitu untuk mencapai kesuksesan melalui kemampuan dan usaha yang kita miliki (atribusi). Informasi-informasi yang kita dapatkan melalui proses belajar, tidak terbatas hanya untuk diri kita sendiri atau didapatkan dari diri kita sendiri tapi, kita juga bisa belajar dari lingkungan serta berbagi dengan lingkungan.

Selasa, 10 September 2013



Apa itu belajar?
Terkadang kita lupa apa itu belajar, yang kita hanya ketahui belajar merupakan proses kognitif, hanya sebatas itu. Bahkan tak jarang ditemui belajar hanya sebagai kegiatan formalitas tanpa makna, mengapa dikatakan demikian? Ya, tak bisa dipungkiri banyak siswa maupun mahasiswa datang kesekolah atau kampus hanya untuk memenuhi kewajiban "hadir". Datang ke sekolah/kampus, kemudian pulang tanpa mendapat apapun, demikian seterusnya.
Saya jadi teringat ketika belajar etika di kampus, dosen berkata:
"Jangan-jangan, kita sebagai mahasiswa tidak memiliki kompetensi apapun meskipun sudah semester akhir, karna ketidakseriusan kita dalam belajar. Bagaimana kita bisa menghadapi dunia luar tanpa ada bekal yang kita bawa, bagaimana kita bisa bertahan?"
Menarik pernyataan sang dosen tersebut, bagaimana kita bisa menjadi sarjana yang profesional tanpa ada kompetensi yang kita miliki.
Belajar memang proses kognitif tapi dalam arti luas. dengan belajar kita bisa menemukan ide-ide baru, dengan belajar kita bisa mengembangkan kemampuan yang kita miliki dari hal yang tidak kita ketahui menajadi kita ketahui, kita bisa belajar dari lingkungan, belajar dari pengalaman kita sendiri bahkan kita bisa belajar dari pengalaman orang lain. Semua aktifitas yang kita lakukan merupakan proses belajar, jika benar kita menyadarinya.
Belajar itu penting dan teknologi memberi kita kemudahan dalam mengetahui apapun yang kita inginkan. Kemajuan teknologi membuat kita sangat dengat cepat memperoleh informasi yang kita perlukan. Sebagai learner kita harus bisa menghubungkan pengetahuan yang kita miliki dalam mengelola informasi yang kita cari. menjadi bijak itu penting dalam mencari informasi-informasi yang sangat mudah kita dapatkan.
Jika kita telusuri, belajar mengalami banyak perkembangan. 
Awalnya belajar dilakuakan dengan metode laboratorium kemudian bergeser ke belajar yang dilaksanakan di ruangan kelas. Ini terjadi di tahun 1950-1975. Kemudian pada atahun 1975-1990 muncul psikologi kognitif. Perkembangan terakhir adalah berkembangnya faktor pribadi, sosial, dan kultural dalam belajar, dan hal ini muncul di tahun 1980 hingga sekarang masih menjadi fokus utama.
Nah, bukanlah belajar menjanjikan kemudahan bagi kita? Dari yang harus menggunakan lab sebagai sarana untuk belajar hingga menggunakan internet atau e-learning, seharusnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mau belajar di tengah tawaran informasi yang sangat mudah kita dapatkan.
"Belajar untuk hidup, hidup untuk Belajar."
Jangan sia-siakan waktu untuk hal yang kurang berguna bahkan tidak berguna, dunia semakin pintar, pesaing semakin hebat, jadilah manusia kompeten, profesional dalam bidang kita masing-masing. Mari terus belajar!

Jumat, 03 Juni 2011

Cari Tahu,,,

Ehemm


Tinggal menghitung hari kita akan menghadapi UAS
Bagaimana nich persiapan teman-teman sekalian?? Pasti udah matang ya,,hehehehe

Begitu juga dengan mata kuliah Psikologi Pendidikan, sebentar lagi akan kita tinggalkan.
Akankah kita tetap menggunakan Blog ini sebagai media pembelajaran kita??

Akankah blog ini tetap kita pakai sebagai sarana penyebaran informasi atau pun sekedar tempat menyalurkan hoby??
Atau akankah kita takkan peduli lagi dan bahkan tidak memakainya lagi atau merasa tidak perlu??


Mungkin bagi sebagian orang yang telah familiar dengan Blog akan tetap menggunkannya, tapi bagi teman-teman yang selama ini hanya menggunakan Blog sebagai sarana mata kuliah Psikologi Pendidikan, akankah seperti pertanyaaan di atas??

Kampus Ku

Ini Namanya





I ni Lantai 3
Bersih kan,,,




Ini Lantai 2
Nyaman Kan,,


Coba Lihat!
Indah kan,,



:Lantai 2
Yang di Lihat Dari Tangga Lantai 3
hehehe




gimana???