TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
JEAN PEAGET
"Untuk memahami gagasan tentang
belajar yang memadai, kita pertama-tama harus menjelaskan bagaimna individu
bisa mengkonstruksi dan menciptakan, bukan hanya baimana dia mengulangi dan
meniru". (Piaget)
Fokus dari teori Jean Peaget adalah
menemukan sal muasal logika alamiah dan transformasinya dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Tujuan ini mengharuskan dilakukannya penelitian atas dasar
pemikiran logis pada bayi, jenis penalaran yang dilakukan anak kecil, dan
proses penalaran remaja dan dewasa.
Pendekatan Piaget untuk mempelajari
perkembangan kecerdasan itu sendiri adalah sebuah inovasi. Dia memulai dengan
empat pertanyaan. Yaitu, Apa hakikat atau sifat dari pengetahuan? Apa hubungan
antara orang yang mengetahui dan realitas? Bagaimana hakikat kecerdasan? Dan,
Apa metode investigasi yang tepat?
Asumsi
teori perkembangan kognitif piaget
Pertanyaan
|
Sumber
|
Asumsi
|
Apa hakikat
pengetahuan?
|
Filsafat
|
Pengetahuan
adalah mengetahui, dan ia adalah sebuah proses yang diciptakan melalui
aktivitas pemelajar.
Pengetahuan
berasal dari pengalaman mentranformasi realitas melalui interaksi dengannya.
|
Apa
relasi antara orang yang mengetahui dan realitas?
|
a)
Dalam
penciptaan pengetahuan, individu dan objek berpadu dan tidak dapat
dipisahkan.
b)
“Hubungan
antara pemelajar da objek tidak ditentukan sebelumnya dan yang lebih penting
adalah relasi itu tidak stabil”
|
|
Apa
hakekat kecerdasan?
|
Biologi
|
Kecerdasan
manusia dan organism berfungsi serupa. Keduanya adlah sistem yang
terorganisasi yang secara konstan berinteraksi dengan lingkungan. Mereka juga
membangun struktur yang mereka butuhkan dalam rangka beradaptasi dengan
lingkungan.
|
Apa
metode investigasi yang tepat?
|
Psikologi
|
Observasi
dan eksperimentasi.
|
Hakikat kecerdasan
Kecerdasan bukanlah cirri statis yang dapat
dikukur secara kuantitatif. Sebaliknya, kecerdasan adalah aktif, dinamis dan
senantiasa berubah. Kecerdasan seperti organisme biologis yang adalah sistem
tang hidup dan berkembang. Kecerdasan juga merupakan suatu sistem yang secara
terus menerus berinteraksi dengan lingkungan, dan mereka membentuk struktur
yang mereka butuhkan dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan.
Faktor-faktor Esensial dalam Perkembangan
Kognitif
Ada emapt faktor yang diperlukan
untuk trasformasi perkembangan dari satu bentuk penalaran ke bentuk yang lain. Faktor
itu adalah lingkungan fisik, kematangan, pengaruh sosial, dan proses yang
disebut penyeimbang.
Kontak dengan lingkungan fisik
merupakan hal penting karena interaksi antara individu dan dunia adalah sumber
ilmu pengetahuan. Dengan demikian, kematangan sistem saraf menjadi penting
karena memungkinkan anak merealisasi manfaat maksimum dri pengalaman fisik. Meskipun
kematangan merupkan syarat penting untuk perkembangan kognitif, peristiwa
perkembangan khusus tidak ditentukan sebelumnya. Perkembangan bergerak dengan
cepat berbeda-beda, tergantung pada sifat kontak anak dengan lingkungan dan
pada aktivitasnya.
Lingkungan sosial mencakup peran
bahasa dan pendidikan, dan khususnya kontak dengan orang lain. Jika tidak ada
interaksi sosial, anak, yang yakin pada keyakinan subjektifnya, kemungkinan
tidak akan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengubah ide yang salah. Penyeimbang
terdiri dari seperangkat proses yang menjaga keadaan yang tetap di dalam fungsi
intelektual di tengah-tengah transformasi dan perubahan. Penyeimbang mengatur
interaksi individu dengan lingkungan dan memungkinkan perkembangan kognitif
untuk maju secara koheren dan tertata.
Peringkat Penalaran tentang
Kemungkinan dan keniscayaan
Peringkat
Pemikiran
|
Kemungkinan
|
Keniscayaan
|
Peringkat
I
(pra-operasional)
|
a) Pengenalan hanya satu kemungkinan
b) Pengenalan berikutnya bahwa setidaknya
ada satu kemungkinan
|
1) Realitas dipahami atau dimanipulasi
sehingga tampak seperti nicahaya.
2) Kekurangan pertimbangan kemungkinan yang
kumulatif dieleminasi pada usaha mencoba-coba yang selanjutnya.
|
Peringkat
IIA
(awal
operasi konkrit)
|
Pembentukan
kemungkinan lain yang konkret; terbatas pada hal-hal yang dapat dibanyangkan
anak.
|
Beberapa
penyisihan sistematis atas kemungkinan yang terbukti salah dalam percobaan
sebelumnya; namun anak terkadang melupakan kemungkinan yang sudah disisihkan
dalam serangkaian percobaan yang lebih panjang.
|
Peringkat
IIB
|
Setiap kemungkinan
merupakan salah satu dari banyak yang dapat dipahami.
|
|
Peringkat
III
(operasi
hipotetis-deduktif)
|
Kemungkinan
yang tidak terbatas adlah dapat dideduksi.
|
Penyisihan
kemungkinan secara sistematis; pengenanalan bahwa lebih dari serangkaian
percobaan adalah mungkin dan pada akhirnya akan menghasilkan solusi yang
tepat.
|
Komponen perkembangan kognitif terdiri
dari: (a) struktur psikologis dari pemikiran logis, dan (b) proses fundamental
yang terlibat dalam interaksi dengan lingkungan. Individu mencapai pemikiran
logisnya dalam ranah tertentu ketika ia dapat secara simultan mengkoordinasi
operasi dan kebalikannya, dapat memprediksi sejak awal bentuk-bentk perubahan
yang akan terjadi, dan dapat mendukung keputusannya berdasarkan keniscayaan.
Proses fundamental dalam perkembangan
pemikiran logis asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi. Asimilasi ada;ah
integrasi elemen eksternal ke dalam struktur internal pemelajar. Akomodasi mencakup
penyesuaian dalam struktur internal pemelajar dan trasformasi kualitatif dalam
pemikiran. Ekuilibrasi adalah seperangkat prose yang kompleks dan dinamis yang
secara kontinyu mengatur perilaku. Peran utama ekuilibrasi adalah
mempertahankan fungsi intelektual selama perkembangan.
Ringaksan
Perubahan Kualitatif dalam Proses Penalaran
Tahap
|
Proses
Penalaran
|
Periode
sensori motor
(kelahiran-1
tahun)
|
Kecerdasan
prasimbolik dan preverbal berkaitan dengan pekembangan pola tindakan. Inferensi
dimulai ketika bayi mengembangakan relasi antar tindakan. Contohnya adalah
mengkonstruksi skema wadah- isi dari skema “memasukkan ke mulut”.
|
Periode
praoperasinal
(2-3
hingga 7-8 tahun)
|
Permulaan
sebagian pemikiran logis (contohnya air yang ditungakan ke wadah lain adalah
air yang sama; a=a) namun, penalaran anak dari satu pemikiran ke pemikiran
lainnya dan keputusannya didasarkan pada petunjuk perceptual. Anak kecil
tidak membeda-bedakan antara realitas, kemungkinan, dan keniscayaan dalam
situasi pemecahan masalah.
|
Periode
operasional konkret
(7-8
hingga 12-14 tahun)
|
Berkembangnya
cara berpikir logis berhunungan dengan objek konkret. Anak mulai memahami
bahwa operasi tertentu secara simultan dan niscaya mengimplikasikan
kebalikannya. Anak mulai mengembangkan beberapa kemungkinan dalam situasi
pemecahan masalah dan cara untuk mengesampingkannya secara sistematis.
|
Periode
operasional formal
(di
atas 14 tahun)
|
Kapabilitas
untuk secara logis menangani situasi multifactor mulai muncul, individu dapat
mendedukasi berbagai kemungkinan dan secara sistematis mengesampingkannya. Penalaran
bergerak dari situasi hipotetik ke konkret.
|
Sumbangan utama
karya Piaget ialah bahwa ia mengubah pendangan tentang anak dari pendapat
semula bahwa anak adalah orang dewasa kecil ke pandapat bahwa anak memiliki
pola pemikiran yang khas dan terus berubah. kontribusi lainnya adalah bahwa dia
mengidentifikasi kekurangan pengajaran langsung pada sebagian kurikulum. Menurut
pendapat Piaget, kelas sains harus fokus pada eksperimen mandiri dan pelajaran
lainnya hrus menggunakan eksperimen jika dimungkinkan. Piaget menjabarkan
masalah dan efek pengajaran matematika dan sains. Misalnya sebagai “pengetahuan
yang disosialisasikan”. Selain meberi deskripsi yang kaya tentang dunia dari pandangan
anak, dia mengoperasionalkan konsep “belajar penemuan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar