love it

love it

Kamis, 19 Desember 2013

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PEAGET





TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF 

JEAN PEAGET


"Untuk memahami gagasan tentang belajar yang memadai, kita pertama-tama harus menjelaskan bagaimna individu bisa mengkonstruksi dan menciptakan, bukan hanya baimana dia mengulangi dan meniru". (Piaget)



Fokus dari teori Jean Peaget adalah menemukan sal muasal logika alamiah dan transformasinya dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Tujuan ini mengharuskan dilakukannya penelitian atas dasar pemikiran logis pada bayi, jenis penalaran yang dilakukan anak kecil, dan proses penalaran remaja dan dewasa.

Pendekatan Piaget untuk mempelajari perkembangan kecerdasan itu sendiri adalah sebuah inovasi. Dia memulai dengan empat pertanyaan. Yaitu, Apa hakikat atau sifat dari pengetahuan? Apa hubungan antara orang yang mengetahui dan realitas? Bagaimana hakikat kecerdasan? Dan, Apa metode investigasi yang tepat?



Asumsi teori perkembangan kognitif piaget


Pertanyaan
Sumber
Asumsi
Apa hakikat pengetahuan?
Filsafat
Pengetahuan adalah mengetahui, dan ia adalah sebuah proses yang diciptakan melalui aktivitas pemelajar.
Pengetahuan berasal dari pengalaman mentranformasi realitas melalui interaksi dengannya.
Apa relasi antara orang yang mengetahui dan realitas?

a)      Dalam penciptaan pengetahuan, individu dan objek berpadu dan tidak dapat dipisahkan.
b)      “Hubungan antara pemelajar da objek tidak ditentukan sebelumnya dan yang lebih penting adalah relasi itu tidak stabil”
Apa hakekat kecerdasan?
Biologi
Kecerdasan manusia dan organism berfungsi serupa. Keduanya adlah sistem yang terorganisasi yang secara konstan berinteraksi dengan lingkungan. Mereka juga membangun struktur yang mereka butuhkan dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan.
Apa metode investigasi yang tepat?
Psikologi
Observasi dan eksperimentasi.



Hakikat kecerdasan

Kecerdasan bukanlah cirri statis yang dapat dikukur secara kuantitatif. Sebaliknya, kecerdasan adalah aktif, dinamis dan senantiasa berubah. Kecerdasan seperti organisme biologis yang adalah sistem tang hidup dan berkembang. Kecerdasan juga merupakan suatu sistem yang secara terus menerus berinteraksi dengan lingkungan, dan mereka membentuk struktur yang mereka butuhkan dalam rangka beradaptasi dengan lingkungan.


Faktor-faktor Esensial dalam Perkembangan Kognitif

            Ada emapt faktor yang diperlukan untuk trasformasi perkembangan dari satu bentuk penalaran ke bentuk yang lain. Faktor itu adalah lingkungan fisik, kematangan, pengaruh sosial, dan proses yang disebut penyeimbang.

            Kontak dengan lingkungan fisik merupakan hal penting karena interaksi antara individu dan dunia adalah sumber ilmu pengetahuan. Dengan demikian, kematangan sistem saraf menjadi penting karena memungkinkan anak merealisasi manfaat maksimum dri pengalaman fisik. Meskipun kematangan merupkan syarat penting untuk perkembangan kognitif, peristiwa perkembangan khusus tidak ditentukan sebelumnya. Perkembangan bergerak dengan cepat berbeda-beda, tergantung pada sifat kontak anak dengan lingkungan dan pada aktivitasnya.

            Lingkungan sosial mencakup peran bahasa dan pendidikan, dan khususnya kontak dengan orang lain. Jika tidak ada interaksi sosial, anak, yang yakin pada keyakinan subjektifnya, kemungkinan tidak akan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengubah ide yang salah. Penyeimbang terdiri dari seperangkat proses yang menjaga keadaan yang tetap di dalam fungsi intelektual di tengah-tengah transformasi dan perubahan. Penyeimbang mengatur interaksi individu dengan lingkungan dan memungkinkan perkembangan kognitif untuk maju secara koheren dan tertata.




Peringkat Penalaran tentang Kemungkinan dan keniscayaan


Peringkat Pemikiran
Kemungkinan
Keniscayaan
Peringkat I
(pra-operasional)
a)      Pengenalan hanya satu kemungkinan
b)      Pengenalan berikutnya bahwa setidaknya ada satu kemungkinan
1)      Realitas dipahami atau dimanipulasi sehingga tampak seperti nicahaya.
2)      Kekurangan pertimbangan kemungkinan yang kumulatif dieleminasi pada usaha mencoba-coba yang selanjutnya.
Peringkat IIA
(awal operasi konkrit)
Pembentukan kemungkinan lain yang konkret; terbatas pada hal-hal yang dapat dibanyangkan anak.
Beberapa penyisihan sistematis atas kemungkinan yang terbukti salah dalam percobaan sebelumnya; namun anak terkadang melupakan kemungkinan yang sudah disisihkan dalam serangkaian percobaan yang lebih panjang.
Peringkat IIB
Setiap kemungkinan merupakan salah satu dari banyak yang dapat dipahami.

Peringkat III
(operasi hipotetis-deduktif)
Kemungkinan yang tidak terbatas adlah dapat dideduksi.
Penyisihan kemungkinan secara sistematis; pengenanalan bahwa lebih dari serangkaian percobaan adalah mungkin dan pada akhirnya akan menghasilkan solusi yang tepat.



Komponen perkembangan kognitif terdiri dari: (a) struktur psikologis dari pemikiran logis, dan (b) proses fundamental yang terlibat dalam interaksi dengan lingkungan. Individu mencapai pemikiran logisnya dalam ranah tertentu ketika ia dapat secara simultan mengkoordinasi operasi dan kebalikannya, dapat memprediksi sejak awal bentuk-bentk perubahan yang akan terjadi, dan dapat mendukung keputusannya berdasarkan keniscayaan.

Proses fundamental dalam perkembangan pemikiran logis asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi. Asimilasi ada;ah integrasi elemen eksternal ke dalam struktur internal pemelajar. Akomodasi mencakup penyesuaian dalam struktur internal pemelajar dan trasformasi kualitatif dalam pemikiran. Ekuilibrasi adalah seperangkat prose yang kompleks dan dinamis yang secara kontinyu mengatur perilaku. Peran utama ekuilibrasi adalah mempertahankan fungsi intelektual selama perkembangan.



Ringaksan Perubahan Kualitatif dalam Proses Penalaran


Tahap
Proses Penalaran
Periode sensori motor
(kelahiran-1 tahun)
Kecerdasan prasimbolik dan preverbal berkaitan dengan pekembangan pola tindakan. Inferensi dimulai ketika bayi mengembangakan relasi antar tindakan. Contohnya adalah mengkonstruksi skema wadah- isi dari skema “memasukkan ke mulut”.
Periode praoperasinal
(2-3 hingga 7-8 tahun)
Permulaan sebagian pemikiran logis (contohnya air yang ditungakan ke wadah lain adalah air yang sama; a=a) namun, penalaran anak dari satu pemikiran ke pemikiran lainnya dan keputusannya didasarkan pada petunjuk perceptual. Anak kecil tidak membeda-bedakan antara realitas, kemungkinan, dan keniscayaan dalam situasi pemecahan masalah.
Periode operasional konkret
(7-8 hingga 12-14 tahun)
Berkembangnya cara berpikir logis berhunungan dengan objek konkret. Anak mulai memahami bahwa operasi tertentu secara simultan dan niscaya mengimplikasikan kebalikannya. Anak mulai mengembangkan beberapa kemungkinan dalam situasi pemecahan masalah dan cara untuk mengesampingkannya secara sistematis.
Periode operasional formal
(di atas 14 tahun)
Kapabilitas untuk secara logis menangani situasi multifactor mulai muncul, individu dapat mendedukasi berbagai kemungkinan dan secara sistematis mengesampingkannya. Penalaran bergerak dari situasi hipotetik ke konkret.



Sumbangan utama karya Piaget ialah bahwa ia mengubah pendangan tentang anak dari pendapat semula bahwa anak adalah orang dewasa kecil ke pandapat bahwa anak memiliki pola pemikiran yang khas dan terus berubah. kontribusi lainnya adalah bahwa dia mengidentifikasi kekurangan pengajaran langsung pada sebagian kurikulum. Menurut pendapat Piaget, kelas sains harus fokus pada eksperimen mandiri dan pelajaran lainnya hrus menggunakan eksperimen jika dimungkinkan. Piaget menjabarkan masalah dan efek pengajaran matematika dan sains. Misalnya sebagai “pengetahuan yang disosialisasikan”. Selain meberi deskripsi yang kaya tentang dunia dari pandangan anak, dia mengoperasionalkan konsep “belajar penemuan”.

          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar