love it

love it

Sabtu, 21 Desember 2013

PERSPEKTIF KOGNITIF: I. PEMROSESAN INFORMASI




PEMROSESAN INFORMASI

Prinsip Belajar

Teori pemrosesan informasi membahas langkah-langkah dasar yang diambil individu untuk memperoleh, menyandikan, dan mengingat informasi. Teori ini berbeda dengan teori lain (seperti pengkondisian berpenguat Skinner, kondisi belajar Gagné) dalam dua hal. Pertama, pemrosesan informasi bukan konseptualisasi dari seorang teorisi saja.karenanya ada banyak macam deskripsi tentang cara memori jangka panjang menyimpan informasi. Kedua, karena dasar dari teori ini adalah pemrosesan informasi dan bukan belajar, teori ini tidak dapat memsfesifikasi hasil belajar. studi kognisi dasar yang berbeda menilai aktivitas yang berbeda, dari mempelajari kosakata baru sampai belajar cara meringkas informasi. Meskipun demikian, periset yang mengadopsi perspektif kognitif sama-sama berasumsi bahwa individu banyak mengubah informasi yang diterima indera mereka dari lingkungan menjadi sandi memori yang disimpan untuk penggunaan di waktu yang akan datang. Komponen esensial dari belajar adalah pengorganisasian informasi yang akan dipelajari, pengetahuan sebelumnya yang sudah dikuasai pemelajar, dan proses yang melibatkan pemahaman, pengertian, serta menyimpan dan mengambil kembali informasi.
            Asumsi dasar dari pemrosesan informasi adalah: (a) memori manusia aktif terlibat dalam konstruksi pengetahuan, dan (b) pengetahuan sebelumnya yang dimiliki pemelajar berperan penting dalam belajar. Memori manusia adalah sistem kompleks yang mencari data inderawi, mengubah data menjadi informasi bermakna, dan menyimpan informasi itu dalam memori jangka panjang. Tiga konseptualisasi hakekat meori adalah konsep keadaan (informasi bersifat aktif atau tidak aktif), konsep sistem memori (memori episodik, semantik, dan sistem prosuderal), dan tingkat pemrosesan (analisi sensoris, pengenalan pola, dan asosiasi semantik).
            Perspektif yang membahas oprasi sistem ini adalah konsep jaringan koneksionis, model multitahap, dan konsep ruang kerja global. Jaringan koneksionis mendekati jaringan neural di otak. Memori terdiri dari jaringan koneksi yang berinteraksi, yang terdiri dari elemen-elemen atau unit-unit dan kaitan yang disebut beban koneksi. Belajar melibatkan pemodifikasian beban koneksi diantara unit tertentu untuk menghasilkan pola keluaran. Model multitahap, sebaliknya, mengidentifikasi struktur yang mencerminkan tahapan yang ada di dalam pemrosesan informasi dan proses yang terkait. Strukturnya terdiri atas pencatat sensori, penyimpanan jangka pendek, memori kerja, dan memori jangka panjang. Riset tentang otak mengidikasikan bahwa sistem memori tidak terbagi dalam “kotak” yang terpisah. Meski demikian, tahapan dan proses yang terkait berguna untuk pembelajaran. 

Komponen Belajar

            Komponen esensial pemrosesan informasi yang dapat diaplikasikan untuk belajar adalah belajar komponen dan proses persepsi, pengkodean, pengambilan informasi dari memori jangka panjang ketika diperlukan. Kerangka belajar terdiri dari: (a) pengetahuan sebelumnya yang dimiliki pemelajar, baik itu tersembunyi ataupun konseptual (isi pengetahuan dan diskursus), dan (b) sifat dan penataan dari informasi yang akan dipelajari. Pengetahuan pemelajar berfungsi sebagai kerangka untuk mengidentifikasi informasi yang datang dan memengaruhi inferensi pemelajar tentang informasi baru itu. Pengetahuan ekstensif juga dapat (a) memperkuat kapasistas memori kerja untuk mengodekan informasi dalam kelompok belajar, dan (b) menaikkan kecepatan pemrosesan.
Dua pengorganisasian materi yang akan dipelajari secara formal adalah presentasi guru dan pemberian teks. Tetapi banyak buku ajar (textbook) sulit dibaca dan sering memuat informasi yang tidak relevan. Beberapa teks menggunakan perincian yang tidak relevan yang dapat mengalihkan perhatian siswa dari informasi yang penting.
Persepsi sebagai langkah pertama memahami informasi, memilih dan mengenali informasi yang datang. Aspek esensial dalam proses ini adalah pengetahuan dan perhatian pemelajar. Perhatian berfungsi sebagai manajer garda depan, dengan memilih informasi yang akan diproses lebih lanjut, dan pengetahuan sebelumnya membantu mengindentifikasi informasi yang datang. Pengkodean, yang mempersiapkan informasi terpilih untuk disimpan di memori jangka panjang dan pengingatan kembali, terdiri dari dua tipe strategi. Latihan untuk pemeliharaan, pembacaan informasi berulang-ulang, hanya efektif untuk mengingat dalam jangka pendek. Latihan elaboratif, yang mengubah informasi dan menciptakan hubungan dengan pengetahuan sebelumnya, adalah strategi pengkodean yang efektif. Contohnya adalah alat mnemonic untuk fakta dan mengkonstruksi hubungan yang bermakna antar konsep atau gagasan baru dan antara konsep baru dengan pengetahuan sebelumnya dari pemelajar.

Prinsip Pembelajaran

            Pemrosesan informasi merupakan perpektif khusus dalam meraih ranah psikologi kognitif yang lebih luas. Pembelajaran dapat dirancang untuk memfasilitasi  setiap proses yang diidentifikasi oleh teori pemrosesan informasi.
            Asumsi dasar dari pemrosesan informasi mendeskripsikan sifat dari sistem memori manusia dan representasi pengetahuan dalam memori. Aplikasinya dikelas didasarkan pada asumsi bahwa memori manusia adalah sistem aktif yang memilih, mengorganisasikan dan mengodekan untuk penyimpanan informasi baru atau keterampilan yang akan dipelajari. Tujuan penting di kelas adalah mengembangkan dalam diri pemelajar kekayaan pengetahuan yang disimpan dan strategi efektif untuk memahami dan menguasai informasi dalam ranah yang berbeda-beda.
            Komponen utama dalam pembelajaran dari perspektif pemrosesan informasi adalah memperkaya pengetahuan yang dimiliki pemelajar, mengorganisasikan materi yang akan dipelajari, memfasilitasi perhatian pemelajar, mengkodekan dan mengkonstruksi makna, dan mengajari siswa strategi untuk memperkaya pemahaman mereka atas teks dan presentasi oral.
            Baik itu pengetahuan diskursus maupun pengetahuan ranah siswa merupakan hal penting dalam memahami materi teks dan presentasi guru. Guru dapat memebantu sisiwa dalam mengembangkan pengetahuan struktur teks dengan mengajari mereka untuk mengenali tanda-tanda seperti kalimat pendahuluan, pokok pikiran paragraf, dan kata-kata petunjuk. Bagi siswa dengan pengetahuan latar belakang yang lemah, atau untuk teks yang ditulis dengan buruk, diskusi kelompok kecil dan kelas dapat membantu mengembangkan beberapa hal yang terlewati.
            Yang esensial dalam perencanaan pembelajaran adalah fakta bahwa siswa hanya merespon pada pembelajaran yang dapat dia pahami secara aktif. Karena itu, pembelajaran harus memfokuskan perhatian pemelajar pada tugas-tugas penting dan secara informal menilai persepsi pemelajar. Salah satu pendekatan adalah mengimplementasikan aktivitas pra- pengajaran yang mengaktifkan pengetahuan sebelumnya dan/atau menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan konsep utama. Pendekatan lain adalah menggunakan advance organizer. Ini mencakup konsep inklusif yang berfungsi sebagai penghubung antar simpanan informasi siswa dan belajar baru; mereka berfungsi sebagai kerangka konseptual dan juga memfasilitasi pengkodean. Strategi lainnya adalah mengajari siswa untuk menemukan informasi penting dalam teks dan materi lainnya.
            Metode untuk mengodekan informasi khusus seperti kosakata, tanggal, fakta antara lain adalah tes pendahuluan dan berbagai teknik mnemonic. Contohnya adalah rima, akronim, ucapan, dan petunjuk yang dibuat sendiri oleh pemelajar, seperti metode kata kunci. Dua elemen dalam mnemonic kata kunci adalah hubungan akustik dengan yang akan dipelajari, dan citra hubungan dari akustik yang berinteraksi dengan semantic yang berkaitan dengan kata baru. Strategi berbasis pencitraan juga dapat membantu siswa yang memiliki ketidakmampuan belajar untuk mengingat dan belajar.
            Dua strategi untuk mengkonstruksi makna dalam informasi yang kompleks adalah meringkas dan pertanyaan diri. Salah satu strategi meringkas adalah mengubah suatu topic kedalam satu kalimat yang merefleksikan gagasan utama dan menghubungkan subtopic dan gagasan yang terkait secara bersama-sama. Pertanyaan diri dapat berguna untuk informasi fakta dan tipe informasi lainnya. Dalam menggunakan pertanyaan “mengapa”, tujuannya adalah mengaktifkan pengetahuan sebelumnya dari siswa yang berkaitan dengan fakta baru. Pertanyaan diri untuk menghasilkan makan dalam satu bagian teks harus menggunakan pertanyaan aplikasi di mana pemelajar menciptakan contoh baru, menjelaskan bagaimana konsep utama itu dipakai, dan mengidentifikasi hubungan antar-ide utama. Strategi pengajaran untuk mengembangkan makna dari teks dan presentasi membutuhkan pendemonstrasian manfaat strategi itu, mendeskripsikan dan memberi contoh strategi, dan memberikan latihan dengan bimbingan guru dengan memberi pujian dan tanggapan korektif.


Gredler, Margaret E. (2011). Learning and Instructional: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana.

1 komentar:

  1. Betway Casino App: Download For Android & iPhone
    You don't need to 천안 출장안마 download the 제주 출장마사지 Betway app 천안 출장샵 to download the Betway 여주 출장안마 Android app for free, and it can download free 전라남도 출장안마 for Android users. Betway Casino is a

    BalasHapus